SOLOPOS.COM - Situasi lalu lintas di jalan Solo-Karanganyar, tepatnya di kawasan jembatan layang atau flyover Palur, Jaten, (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos/dok)

Infrastruktur Solo, Pemkot belu mendapat kepastian soal dana dari pemerintah pusat untuk flyover Manahan.

Solopos.com, SOLO — Bantuan anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk pembangunan flyover (jalan layang) Manahan belum jelas. Pemkot Solo hingga kini masih menunggu daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) untuk proyek tersebut.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Padahal, Pemkot menargetkan lelang pembangunan flyover dilaksanakan Februari. Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan pembangunan flyover Manahan akan menggunakan anggaran Pemkot yang sudah dialokasikan senilai Rp30 miliar dalam APBD 2017.

“Jadi nanti pakai anggaran Pemkot dulu. Baru kalau anggaran pemerintah pusat turun digunakan untuk tambahannya,” kata Wali Kota akrab disapa Rudy ketika dijumpai wartawan di Loji Gandrung, Minggu (29/1/2017).

Sesuai kebutuhan, pembangunan flyover Manahan membutuhkan dana Rp52 miliar. Artinya, Pemkot masih kekurangan Rp22 miliar untuk merampungkan pembangunan flyover tersebut. (Baca juga: Kebutuhan Anggaran Flyover Manahan Membengkak Jadi Rp52 Miliar)

Kekurangan anggaran ini diharapkan diperoleh dari pemerintah pusat. Flyover tersebut mendesak direalisasikan guna mengurai kepadatan lalu lintas di persimpangan sebidang Manahan.

“Desain flyover sudah ditetapkan. Nanti flyover dibangun dari patung Manahan dan berakhir di persimpangan Jl. Yosodipuro,” katanya.

Flyover berakhir persimpangan Jl. Yosodipuro supaya konstruksinya tidak terlalu panjang. Pertimbangan lain, akses lalu lintas bagi kendaraan dari arah Jl. Yosodipuro tetap leluasa melewati flyover. Begitu pula sebaliknya kendaraan dari arah utara bisa leluasa berbelok ke Jl. Yosodipuro ataupun Jl. dr. Moewardi.

Sedangkan konstruksi flyover pada bagian utara akan membentuk letter Y, dari arah Kottabarat ke Jl. M.T Haryono dan Jl. Adisucipto. Setidaknya terdapat tiga terowongan yang dibangun, yaitu terowongan jalur kereta api, terowongan Jl. Hasanuddin dan Jl. Samratulangi.

Terowongan ini dibangun sebagai akses jalan di bawah flyover agar tetap bisa dilalui kendaraan.  Desain ini segera disosialisasikan kepada masyarakat yang akan terdampak pembangunan flyover.

“Sekarang kami juga masih menyusun kajian rekayasa lalu lintas. Hasil kajian rekayasa lalu lintas ini juga akan disosialisasikan kepada masyarakat,” katanya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU dan PR) Solo Endah Sitaresmi Suryandari sebelumnya menjelaskan sesuai  rencana pembangunan flyover Manahan akan dibangun setahun jadi. Proses lelang segera dikerjakan setelah penyusunan detail engineering design (DED) rampung. “Kalau DED selesai, kami langsung lelangkan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya