Infrastruktur Klaten rusak, yakni jembatan di Prambanan yang ambrol setelah hujan deras.
Solopos.com, PRAMBANAN – Akses transportasi warga dua dukuh di Desa Brajan, Kecamatan Prambanan, Klaten, terhambat. Hal itu lantaran jembatan penghubung di Dukuh Jlopo, Desa Brajan, ambrol, (29/3/2015).
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Jembatan yang membentang di atas Kali Woro itu diperkirakan ambrol Minggu dini hari setelah hujan deras mengguyur sejak Sabtu (28/3/2015) malam.
“Karena dam jebol, air langsung surut. Air selama ini menjadi penahan tiang penyangga jembatan. Karena tak ada lagi penahan, tiang penyangga jatuh dan jembatan patah. Kami menduga jembatan rusak karena itu,” jelas Kaur Pemerintahan Desa Brajan, Suroso, saat ditemui
Jembatan yang ambrol memiliki panjang sekitar 25 meter dengan lebar 2,5 meter dibangun sekitar delapan tahun lalu dengan dana swadaya warga. Jembatan menjadi akses warga Brajan menuju desa di Kecamatan Jogonalan seperti Dompyongan dan Wonoboyo.
Lantaran tak bisa dilintasi, warga yang setiap hari memanfaatkan jembatan tersebut harus mengambil jalur lain yakni melalui jalan raya Jogja-Solo. Jarak yang ditempuh mencapai lima kilometer.
Selain jembatan di Jlopo ambrol, dua infrastruktur lain di wilayah Brajan juga rusak Minggu dini hari. Tanggul permanen sungai di Dukuh Tegalanom jebol sepanjang 30 meter setelah tak mampu menahan derasnya aliran air.
Jembatan di Dukuh Sunggingan yang merupakan akses warga Brajan menuju kota Kecamatan Prambanan juga mengalami kerusakan. Tanah di samping jembatan tergerus arus sungai.
Camat Prambanan, Suhardi, menjelaskan kerusakan jembatan di Dukuh Jlopo segera dilaporkan ke instansi terkait guna mendapat pemihakan untuk perbaikan.