SOLOPOS.COM - Ilustrasi jembatan (Dok)

Infratsruktur Karanganyar berupa jembatan Jokowi akan dibangun tahun depan.

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar mengalokasikan dana Rp50 juta untuk melakukan penilaian terkait pembangunan jembatan Jokowi dari Kragan, Gondangrejo, hingga Kebak, Kebakkramat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Karanganyar, Ali Gufron, menuturkan Pemkab memiliki kewajiban menyelesaikan ganti rugi lahan terdampak pembangunan.

Dia menambahkan proyek pembangunan jembatan penghubung dua kecamatan akan dilaksanakan pemerintah pusat pada 2018. Oleh karena itu, proses pembebasan lahan harus selesai hingga akhir 2017.

“Proses penilaian itu dua bulan. Sudah ada beberapa tim yang mengajukan diri. Kami juga sudah sosialisasi. Masyarakat mau. Dibikinkan jembatan dan jalan baru. Itu membuka akses baru,” kata Ali saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (11/9/2017).

Setelah penilaian, tim melanjutkan proses pengukuran dan penaksiran atau appraisal. Ali menyampaikan Pemkab menyiapkan Rp5 miliar untuk pembebasan lahan. Lahan terdampak pembangunan berupa tanah pekarangan, sawah, dan sejumlah bangunan. Proses itu selesai Desember 2017.

Ali memastikan harga ditetapkan appraisal sesuai harga pasar. Selain itu, harga yang ditetapkan appraisal bersifat final atau tidak dapat ditawar. Warga diperbolehkan mengajukan keberatan terkait harga melalui jalur yang telah ditentukan, yakni Pengadilan Negeri (PN).

“Begitu tanah bebas, pembangunan dimulai. Harapan kami 2017 selesai [pembebasan tanah]. Jadi 2018 sudah siap dibangun. Pemerintah pusat sudah menyiapkan detail engineering design [DED]. Ini pembangunan skala besar di Karanganyar,” tutur dia.

Kepala Desa Kebak, Murdo, menyampaikan sudah mengetahui rencana pembangunan jembatan Jokowi. Lahan di Desa Kebak yang terdampak pembangunan sebanyak lebih dari 3.600 meter persegi. Tetapi, dia mengaku belum mendapatkan pemberitahuan resmi.

“Itu tanah kas desa semua di sebelah utara Dusun Sapen, Desa Kebak. Area persawahan produktif. Biasa ditanami padi tiga musim tanam. Ya enggak apa-apa. Itu kan kebijakan pemerintah. Nunggu juklak dan juknis saja dulu. Kami [pemerintah desa] pasti nanti dilibatkan,” tutur dia saat dihubungi, Senin.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, pernah menyampaikan akan memberi nama Jembatan Jokowi. Hal itu disampaikan di hadapan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, saat berkunjung ke kampung halaman di Gondangrejo. Salah satu pertimbangan Bupati adalah sungai itu menjadi salah satu lokasi bermain saat Presiden masih kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya