SOLOPOS.COM - Pengguna jalan melintas di dekat bebatuan tebing yang longsor dan menimbun sebagian badan jalan tembus Tawangmangu, Karanganyar. Foto diambil belum lama ini. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Karanganyar, pengguna jalan tembus Tawangmangu mesti hati-hati karena jalur itu rawan longsor.

Solopos.com, KARANGANYAR — Kecelakaan minibus Solaris Jaya jatuh ke jurang sedalam 10 meter di Banaran, Gondosuli, Tawangmangu, di pinggir jalur lama Tawangmangu, menyisakan tanda tanya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Apalagi kecelakaan itu merenggut enam nyawa penumpang minibus. Musibah tersebut adalah kecelakaan lalu lintas dengan jumlah korban meninggal terbanyak dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Salah satu pertanyaan yang belum terjawab yakni alasan sopir memilih jalan lama dalam perjalanan itu. Padahal ada jalan tembus Tawangmangu yang dinilai lebih aman karena tak curam.

Namun, benarkah jalan tembus Tawangmangu lebih aman? Pengamatan Solopos.com, beberapa waktu terakhir, kondisi jalan tembus juga berdampingan dengan jurang sedalam puluhan meter. Jurang tersebut berada di sisi kiri pengguna jalan bila melaju dari arah barat ke timur. Bila lengah sedikit saja, pengguna jalan bisa terjun ke jurang itu dan berakhir dengan maut. (Baca juga: Awas, Bebatuan Longsor di Jalan Tembus Tawangmangu-Magetan)

Ancaman maut juga datang dari bebatuan besar di tebing pinggir jalan tembus. Beberapa kali bagian tebing itu ambrol dan menutup badan jalan. Beruntung belum pernah ada korban.

Tak hanya itu, pada malam hari potensi bahaya menjadi dua kali lipat bagi pengguna jalan. Sepanjang jalur tersebut minim penerangan sehingga markah jalan tak terlihat.

“Belum lagi kalau kabut tiba-tiba turun. Jarak pandang sangat terbatas. Ini membahayakan sekali,” ujar Yunan Danang Jaya, pengguna jalan tembus Tawangmangu, Minggu (19/3/2017).

Bapak dua anak itu mengaku cukup sering lewat jalan tembus Tawangmangu. “Tadi malam [Sabtu malam] saya pulang ke Solo dari Caruban. Kondisinya gelap dan berkabut,” imbuh Yunan.

Dia selalu waswas saat melewati jalan tembus Tawangmangu, terutama dekat tebing yang kerap longsor. Yunan berharap tebing tersebut segera diperkuat agar tidak lagi membahayakan.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng, Hadi Santoso, saat dimintai tanggapan Solopos.com ihwal kondisi jalan tembus Tawangmangu mengaku banyak keluhan dari warga ihwal kondisi jalan itu. Tahun ini sudah dialokasikan anggaran Rp1,7 miliar untuk penguatan tebing yang sering longsor. “Tahun ini ditangani. Sudah ada anggaran sekitar Rp1,7 miliar,” tutur Hadi.

Tak hanya tebing, menurut dia, markah jalan juga akan diperkuat agar bisa menjadi acuan pengguna jalan. Ada juga peningkatan jalan Karangpandan-Tawangmangu sepanjang tiga kilometer. Anggaran peningkatan jalan sekitar Rp12 miliar.

“Anggaran segitu baru dapat sekitar tiga kilometer. Perlahan kami benahi agar pengguna jalan aman dan nyaman melintas,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya