SOLOPOS.COM - Pengendara motor dan truk melewati jalan Jumapolo-Karanganyar yang rusak di Dusun Kwangsan, Desa Kwangsan, Jumapolo, Senin (5/12/2016). (Danur Lambang Pristiandaru/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Karanganyar, jalan Jumapolo-Karanganyar rusak parah.

Solopos.com, KARANGANYAR — Ruas jalan Jumapolo-Karanganyar di Dusun Kwangsan, Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo, rusak berat. Menurut warga, beberapa kali truk terperosok karena bannya selip di lokasi tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantauan Solopos.com, Senin (5/12/2016), jalan tersebut rusak selebar 4 meter dengan panjang 5 meter. Aspal terkelupas dengan kedalaman sekitar 30 cm. Di tengah ruas jalan tersebut ditanami pohon pisang.

Salah satu warga Dusun Kwasan RT 003/RW 001, Desa Kwangsan, Dwi Lestari, menuturkan pohon pisang tersebut sengaja ditanam warga supaya pengendara roda empat tidak melintas di situ. Dia menyaksikan ada tiga truk yang terperosok saat melewati jalan tersebut pada Minggu (4/12/2016).

“Minggu sudah tiga truk yang selip saat lewat di situ. Pagi, siang, dan sore. Ketiga truk itu selip saat melewati bagian tengah jalan. Para warga membantu mendorong truk dan sepakat untuk menanam pohon pisang di tengah jalan itu sebagai tanda,” papar dia saat berbincang dengan Solopos.com di rumahnya, Senin.

Dia menambahkan pada 26 November malam, ada truk pengangkut singkong yang terguling di jalan itu. Truk tersebut terguling saat melintas di bagian tengah jalan.

Dwi merasa terganggu dengan kerusakan jalan tersebut. Rumah Dwi sekitar 10 meter di sebelah selatan jalan yang rusak dan membuat akses menuju halaman rumahnya juga ikut rusak.

Warga lainnya, Sakimin, mengatakan kerusakan jalan tersebut bertambah parah sejak dua bulan lalu. “Karena jalan ini sekarang merupakan jalan provinsi, banyak sekali truk yang berlalu-lalang di sini. Hal itu diperparah dengan tingginya intensitas hujan. Kerusakan jalan jadi bertambah parah,” tutur dia.

Sakimin waswas tiap kali lewat jalan tersebut. Jalan yang rusak itu sangat licin dan rawan membuat kendaraan roda dua tergelincir.

Terpisah, Kepala Desa Kwangsan, Tardi, mengemukakan sudah melaporkan masalah itu ke Bupati Karanganyar, Juliyatmono, saat terjadi insiden truk terguling pada 26 November lalu. “Saya langsung lapor ke Pak Bupati saat truk tersebut terguling karena saya ada di sana juga. Pak Bupati sudah merespons. Dua hari kemudian datang satu unit pikap dari DPU dengan membawa sisa galian. Jalan tersebut kemudian diratakan. Tapi pengurukan tersebut ternyata tak cukup, jalan kembali rusak,” papar dia kepada Solopos.com di ruang kerjanya.

Tardi menambahkan warga sekitar juga berinisiatif memperbaiki jalan dengan menguruk sisi barat jalan yang rusak dengan bebatuan. Namun upaya tersebut juga kurang maksimal.

“Ruas jalan yang rusak itu tanahnya seperti tanah liat. Jadi kalau hujan tanah di bawah aspal menjadi lembek dan mlothot,” sambung dia.

Tingginya volume kendaraan berat yang melintasi jalan itu juga menjadi salah satu sebab bertambah parahnya kerusakan jalan. Kendaraan berat tersebut rata-rata mengangkut material dan singkong.

“Saya juga sudah melapor ke Komisi C DPRD Karangngayar melalui Facebook. Mereka juga sudah menanggapi dengan melapor ke pemerintah provinsi. Semoga jalan ini segera diperbaiki karena ini akses vital,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya