SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor nekat melintas di jalan Beruk-Wonokeling, tepatnya di Dusun Kalimo, Wonorejo, Jatiyoso, yang kondisinya longsor separuh jalan, dan licin, Sabtu (16/7/2016) siang. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Karanganyar masih diwarnai masalah. Jalan Beruk-Wonokeling di Jatiyoso hampir putus sehingga pengendara terancam jatuh ke sungai.

Solopos.com, KARANGANYAR — Kondisi ruas jalan Beruk-Wonokeling, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar, benar-benar memprihatinkan. Bahkan ruas jalan tersebut hampir terputus di Dusun Kalimo, Wonorejo, Jatiyoso.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Penyebabnya longsor sebagian badan jalan yang terjadi 2014 silam, dan belum diperbaiki hingga kini. Air hujan terus menggerus bibir jalan yang berdempetan dengan sungai itu.

Ekspedisi Mudik 2024

Pantauan Solopos.com, Sabtu (16/7/2016), bibir sungai sepanjang lebih kurang 20 meter tergerus air, dan sebagian telah longsor. Warga memasang pagar darurat dari anyaman bambu di pinggir jalan.

Sebagian pengguna jalan, utamanya pengendara mobil, memilih lewat permukiman penduduk yang tak begitu lebar. Hanya pengendara sepeda motor yang sudah hafal medan, nekat lewat jalur longsor.

Kondisi jalan yang tertutup tanah, kerap basah dan licin, membuat pengguna jalan harus hati-hati. Bila terpeleset pengguna jalan bisa terperosok ke dasar sungai dengan ketinggian mencapai 10 meter. Parahnya, longsor juga terjadi di tebing bukit di pinggir jalan. Saat hujan deras mengguyur, material tanah terbawa air ke badan jalan.

Warga dan pengguna jalan berharap segera dilakukan perbaikan. Kepala Desa (Kades) Wonorejo, Sudrajad, Minggu (17/7/2016), mengatakan longsor di Kalimo terjadi pada 2014. Saat itu longsor juga memutus saluran irigasi yang mengairi 25 hektare lahan perertanian. Hingga sekarang saluran air yang rusak tersebut belum diperbaiki.

Akibatnya lahan pertanian dibiarkan tidak digarap lantaran tidak adanya pasokan air yang mencukupi. “Kondisi jalan yang longsor di Kalimo memang semakin parah. Sangat berbahaya bagi pengguna jalan. Padahal itu satu-satunya jalan Beruk-Wonokeling,” kata dia.

Ihwal jalur alternatif melalui perkampungan warga, Sudrajad menilai tidak layak. Kendaraan berat tidak bisa melalui jalur kampung yang sempit. “Satu-satunya jalan ya segera diperbaiki. Jangan sampai akses jalan terputus karena longsor di Kalimo,” imbuh dia.

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Karanganyar, Edhy Sriyatno, mengatakan Pemkab sudah merencanakan perbaikan Jl. Beruk-Wonokeling sejak 2015. Tapi lelang proyek yang dilakukan Pemkab kala itu tak berhasil mendapatkan pemborong.

Tahun ini Pemkab kembali mengalokasikan anggaran peningkatan jalan Beruk-Wonokeling. DPU telah mendesain ulang proyek dari semula hotmix menjadi cor beton. Edhy berharap lelang proyek betonisasi jalan Beruk-Wonokeling bisa mendapatkan pemborong.

Berdasarkan catatan Solopos.com, lelang proyek hotmix jalan Beruk-Wonokeling mengalami kegagalan. Hal itu memaksa Pemkab mendesain ulang proyek menjadi cor beton jalan. Swakelola kegiatan disiapkan untuk mengantisipasi kegagalan lelang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya