SOLOPOS.COM - Sejumlah warga Desa Dibal, Ngemplak, meluapkan kekesalannya atas kerusakan jalan desa mereka dengan aksi memancing di jalan yang rusak itu. Foto diambil belum lama ini. (JIBI/Solopos/Istimewa)

Infrastruktur Boyolali, warga Desa Dibal melakukan aksi memancing di kubangan tengah jalan.

Solopos.com, BOYOLALI — Warga Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, gerah lantaran kerusakan jalan di desa mereka tak kunjung diperbaiki. Sebagian warga melakukan aksi memancing di kubangan jalan desa tersebut sebagai bentuk protes atas kerusakan jalan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sebenarnya saya juga sudah menyampaikan masalah ini ke DPU [Dinas Pekerjaan Umum]. Namun, memang belum ada jawabannya,” ujar Kepala Desa Dibal, Budi Setyono, kepada Solopos.com, Minggu (15/1/2017), menyikapi kondisi jalan rusak di wilayahnya selama setahun terakhir.

Ekspedisi Mudik 2024

Jauh-jauh hari, Budi mengaku telah menyampaikan masalah kerusakan jalan di desanya kepada Bupati Boyolali Seno Samodro. Namun, lanjut dia, orang nomor satu di Boyolali tersebut belum bisa menjanjikan perbaikan dalam waktu dekat ini lantaran proyek Tol Solo-Kertosono belum kelar.

“Dulu sudah mau diperbaiki, namun akhirnya dialihkan ke Desa Manggung gara-gara masih dilintasi truk proyek tol,” paparnya.

Untuk mengurangi potensi kecelakaan, pemerintah desa sudah menguruk sebagian jalan rusak dengan tanah uruk. Namun, tak berselang lama, tanah uruk hanyut terseret hujan deras.

Budi berjanji akan kembali menemui DPU Boyolali untuk meminta kejelasan soal perbaikan jalan di desanya. Masalahnya, kerusakan jalan di wilayahnya cukup parah dan sudah lama.

Kerusakan itu juga menjadi sorotan warga dan sebagian warga yang usil kerap menjadikan foto jalan tersebut sebagai bahan meme di media sosial. “Besok [Senin, 16/1/2017] saya akan kembali menemui pejabat DPU untuk menanyakan perbaikan jalan lagi. Hingga kini belum ada kabar lagi soal nasib jalan desa kami,” tambahnya.

Pantauan Solopos.com, Minggu, kerusakan jalan terparah membujur mulai dari depan pasar tradisional Desa Dibal hingga underpass tol Soker. Hal inilah yang membuat kemacetan lantaran banyak lalu lalang pedagang dan pembeli di pasar.

Kerusakan jalan itu membuat genangan di mana-mana layaknya kubangan tak beraspal. Pengendara yang melintas jalan rusak tersebut terpaksa meluncur zig-zag dan pelan untuk menghindari kubangan.

“Apalagi sekarang kan musim hujan, jalan berubah menjadi kolam lele,” terang salah satu pembeli di Pasar Dibal, Suratmi.

Sesuai rencana, jalan tersebut dilebarkan menyusul proyek pelebaran akses pendukung underpass Dibal. Bahkan, halaman Balai Desa Dibal juga akan dipapras untuk pelebaran jalan tersebut proyek nasional itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya