SOLOPOS.COM - Pintu Waduk Cengklik (SOLOPOS/Ahmad Mufid Aryono)

Infrastruktur Boyolali, debit air Waduk Cengklik yang mengalir ke saluran irigasi makin berkurang.

Solopos.com, BOYOLALI — Sedimentasi dan kerusakan irigasi di Waduk Cengklik membuat debit waduk tersebut berkurang cukup signifikan. Di Waduk Cengklik sisi kiri, pengurangan debit air bahkan mencapai 300 liter/detik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu mengemuka dalam rapat koordinasi Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A) di Balai Desa Dibal, Ngemplak, akhir pekan lalu. Menurut P3A, berkurangnya debit air waduk disebabkan sedimentasi waduk dan kerusakan saluran irigasi.

Akibatnya, debit air yang sebelumya bisa mencapai 919 liter/detik, kini hanya 713 liter/detik. “Pada 1995 lalu, debit air Cengklik kiri pernah mencapai seribuan liter/detik. Tapi, sedimentasi yang terus menebal membuat volume waduk berkurang,” ujar Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pengguna Air (GP3A) Tri Mandiri, Samidi, dalam forum.

Dalam forum tersebut, Samidi juga mengkritik kondisi saluran irigasi sekunder di daerah irigasi Cengklik yang rusak parah. Bahkan, kerusakan saluran irigasi Cengklik terparah se-Jawa Tengah.

“Saya studi banding ke beberapa wilayah pertanian irigasi di Jateng, kesimpulannya saluran irigasi sekunder Cengklik ini terjelek se-Jateng,” kata Samidi kepada petani dan pejabat Pengawas Sumber Daya Air (PSDA) yang hadir kala itu.

Koordinator Satuan Pelaksana (Satpel) PSDA Jateng, Walduwi, mengakui adanya sejumlah saluran irigasi yang rusak, baik karena usia, terkena proyek tol, dijadikan hunian warga, atau ditimbun dan ditanami pohon.

Meski demikian, ia mengingatkan tanggung jawab merawat saluran irigasi menjadi tanggungan bersama. “Saya kira, perawatan infrastruktur irigasi ini menjadi tanggung jawab kita semua. Jangan hanya dibebankan kepada petugas. Kami ini memiliki keterbatasan personel,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya