SOLOPOS.COM - Ilustrasi jalan rusak (Irawan Sapto Adi/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Boyolali, pembangunan fisik di Boyolali dinilai sangat timpang.

Solopos.com, BOYOLALI–Warga Boyolali bagian utara, sepeti Juwangi, Kemusu, dan Wonosegoro, mengaku iri melihat pembangunan Boyolali wilayah selatan yang sangat pesat. Mereka membayangkan bisa kecipratan sebagian kecil proyek mercusuar yang tengah digenjot Bupati dua periode itu, Seno Samodro.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga Desa Klewor, Kecamatan Kemusu, Sugimin, mengaku iri jika merasakan pembangunan di Boyolali bagian selatan yang pesat. Di wilayah Kemusu, kata Sugimin, warga tak bisa merasakan akses jalan yang mulus, lahan pertanian yang subur, air yang melimpah, arena hiburan yang menyenangkan, atau lapangan pekerjaan yang memadai seperti di Boyolali bagian selatan. “Akhirnya banyak anak-anak muda desa kami yang merantau ke Jakarta dan luar Jawa untuk jadi tukang mebel, buruh pabrik. Karena memang di sini susah mencari pekerjaan,” kata Sugimin kepada Solopos.com, Kamis (1/9/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Sugimin anak-anak muda dari Kecamatan Kemusu sebenarnya tak perlu harus keluar dari Boyolali jika pembangunan merata. Ia menyebutkan salah satu persoalan yang sering dikeluhkan ialah soal kerusakan infrastruktur. Masalah ini, kata dia, merembet ke persoalan lainnya, seperti masalah ekonomi dan sosial. “Kalau jalan rusak, ekonomi juga ikut seret. Objek wisata enggak berkembang karena sepi pengunjung,” paparnya.

Sugimin berharap ada investor yang mau masuk ke Boyolali wilayah utara. Harapannya, akan ada banyak kesempatan lapangan pekerjaan bagi warganya. “Pabrik semen juga enggak apa-apa. Kan sangat cocok juga,” terangnya.

Warga Dukuh Kapuran, Desa Pilangrejo, Juwangi, Sulatri, mengatakan Boyolali selatan dijanjikan akan dibangun objek wisata kereta gantung, mall, serta kawasan ekonomi lainnya, mestinya hal serupa juga dilakukan di Boyolali utara. Meski tak semegah Boyolali selatan, namun setidaknya persoalan kerusakan infrastuktur yang sejak berpuluh-puluh tahun lamanya bisa segera diselesaikan. “Infrastuktur ini kan sangat vital. Banyak warga Juwanggi yang kulakan barang ke Solo. Keluhannya sama, jalan tak layak,” paparnya.

Kerusakan jalan ini pula yang membuat perekonomian warga Boyolali utara tak kunjung berputar. Alih-alih bermimpi bisa menikmati kereta gantung, warga bisa bepergian ke Waduk Kedung Ombo (WKO) dengan mudah saja, itu sudah kenikmatan tersendiri.

Hal senada juga diungkapkan Sutriani, 47, warga Desa Melikan, Juwangi. Ia berharap pembangunan bisa mulai bergeser ke Boyolali utara di masa kepemimpinan Seno Samodro kali ini. Setidaknya, Bupati Seno meninggalkan pembangunan infrastuktur jalan yang layak bagi warganya. “Bisa dibangunkan jalan yang layak saja, itu sudah sangat luar biasa. Syukur dengan kualitas bagus sehingga usia jalan tak hanya setahun atau dua tahun saja,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya