SOLOPOS.COM - Meski jembatan kondisinya rusak, warga tetap nekat melintasi Jembatan Nambangan di Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Senin (9/1/2017). (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Infrastruktur Bantul berupa Jembatan di Desa Panggungharjo rusak

Harianjogja.com, BANTUL--Harapan pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Panggungharjo untuk mendapatkan bantuan penganggaran perbaikan jembatan penghubung antar desa yang berada di Dusun Jaranan Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon, menggantung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pasalnya, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul melalui Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul memastikan tak ada anggaran untuk perbaikan jembatan di tahun ini.

“Tak ada anggaran untuk [perbaikan] jembatan tahun ini. Toh, jembatan itu kan milik Desa Panggungharjo, jadi seharusnya memang diperbaiki oleh desa sendiri,” kata Kepala Bidang Bina Marga DPUPKP Bantul Yudo Wibowo kepada wartawan, Jumat (3/2/2017) siang.

Untuk itu ia berharap pihak Pemdes segera menganggarkan perbaikan jembatan itu melalui Musyawarah Desa (Musdes). Pasalnya, jika menunggu respon dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO), ia khawatir perbaikan itu akan semakin tertunda.

Terkait hal itu, Kepala Desa Panggungharjo Wahyudi Anggoro Hadi menyayangkan tak bisa cairnya anggaran tersebut. Menurutnya, jika memang dalih jembatan itu milik desa, maka pihaknya pun menganggap kewenangan sungai bukanlah menjadi milik desa.

“Kan sungainya milik BBWSSO. Jadi sudah seharusnya mereka turun tangan juga,” katanya.

Meski begitu, pihaknya tetap tak tinggal diam. Rencananya, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Perubahan 2017 mendatang, pihaknya akan menganggarkan perbaikan jembatan itu sebesar Rp60 juta.

Meski begitu, ia tak menampik anggaran itu masih jauh dari kata cukup untuk melakukan perbaikan jembatan secara keseluruhan. “Kalau secara keseluruhan, anggaran yang dibutuhkan bisa mencapai ratusan juta rupiah,” ucap Wahyudi.

Selain anggaran itu, pihaknya sebenarnya masih memiliki anggaran kebencanaan yang besarannya mencapai Rp25 juta lebih. Akan tetapi, dana itu diakuinya lebih diperuntukkan bagi penanganan darurat untuk fasilitas milik warga, seperti misalnya rumah yang rusak lantaran tertimpa pohon, dan sebagainya.

Ia menambahkan, anggaran perbaikan itu sebenarnya sudah disiapkannya sejak 2016 lalu. Melalui APBDes 2016, pihaknya sudah menganggarkan sebesar Rp30 juta. Sayangnya, rencana perbaikan baru bisa dilakukan pada tiang penyangga sisi utara saja. Oleh karena itulah, hingga kini sisa anggaran perbaikan jembatan masih tersisa sekitar Rp20 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya