SOLOPOS.COM - Pekerja sedang menyelesaikan proyek rehabilitasi saluran irigasi di Dusun Giren, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul pada Sabtu (9/9/2017). (Rheisnayu Cyntara/JIBI/Harian Jogja)

Infrastruktur Bantul, perbaikan saluran irigasi dikeluhkan.

Harianjogja.com, BANTUL — Proyek rehabilitasi saluran irigasi di Dusun Giren, Sidomulyo, Bambanglipuro dikeluhkan warga. Pasalnya warga menilai pengawasan kontraktor lemah sehingga tukang sering libur, tak meneruskan pengerjaan proyek. Padahal perbaikan saluran irigasi tersebut menutup 2/3 badan jalan kabupaten yang ramai dan menjadi penghubung ruas Jalan Parangtritis dengan Jalan Samas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan pantauan Harianjogja.com di lapangan, proyek perbaikan irigasi itu memang berada di jalan Kabupaten yang cukup sempit, hanya selebar sekitar 2,5 meter saja. Dengan ditutupnya sebagian besar badan jalan, otomatis jalan tersebut makin menyempit. Apalagi jika lalu lintas sedang ramai dan kendaraan besar seperti truk melintas, pengguna jalan cukup kesulitan karena harus mengantre. Belum lagi banyak material seperti pasir dan kerikil yang berserakan.

Salah seorang warga yang tempat tinggalnya berada tepat di ruas jalan tersebut, Juharoh mengatakan material yang berserakan tersebut telah memakan korban. Setidaknya ada tiga orang pengguna jalan yang terjatuh saat melintas karena kondisi jalan yang sempit dan sulit. Ketiganya merupakan pengendara sepeda motor. Juharoh menuturkan karena tak ada yang mengawasi dan memberi aba-aba, mereka biasanya cukup kaget dan tidak bisa menghindar saat ban motornya melindas kerikil. Alhasil, motor mereka terjatuh.

“Pas masih ada pekerjanya ada yang bertugas ngasih aba-aba,” katanya pada Harianjogja.com, Sabtu (9/9/2017).

Juharoh menambahkan selama kurang lebih dua minggu sejak pertama proyek dimulai, pengerjaannya sering bolong-bolong. Pekerja sering tak masuk. “Sejak habis Idul Adha, baru dua hari kemarin masuk,” katanya. Ia menengarai ada pergantian pekerja, sehingga proyek sempat mandeg cukup lama.

Hal senada dikeluhkan Kepala Desa Sidomulyo, Edi Murjito. Menurutnya pengerjaan yang molor tersebut sangat mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Apalagi proyek tersebut berada tepat di pertigaan. Ia menuturkan saat jam-jam berangkat dan pulang kantor ataupun sekolah, pengguna jalan harus bergantian dan antre. Pengguna pun harus berhati-hati agar tak terpeleset saat melintas.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Seksi Pengelolaan Jaringan Irigasi Bidang Sumber Daya Air DPUPKP Bantul, Yitno membenarkan adanya permasalahan di pengerjaan proyek tersebut. Ia mengaku telah memanggil pihak kontraktor dan menegur tak teraturnya proyek yang dijadwalkan selesai dalam 90 hari itu. Menurut pengakuan kontraktor memang ada pergantian pekerja karena pekerja yang lalu tak bisa menyelesaikan tugas yang diberikan.

“Pekerjanya nggak bisa ngenam wesi,” ucapnya. Namun Yitno menyebut kini kontraktor telah mempekerjakan pekerja yang baru dan berjanji menyelesaikan proyek tepat waktu.

Yitno menuturkan rehabilitasi tersebut bertujuan untuk memperlebar dan meninggikan saluran irigasi yang melintasi kawasan Desa Sidomulyo. Selain di tempat tersebut, masih ada tiga titik lainnya yang juga sedang diperbaiki dalam waktu yang bersamaan.

“Sekarang sudah cor beton,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya