SOLOPOS.COM - ilustrasi Internet 5G

Solopos.com, SOLO – Belum rampung infrastruktur jaringan 5G di sejumlah negara dunia, China sudah mulai menginisiasi Internet 6G. Dimulai dari Huawei, riset panjang China telah menghasilkan jaringan Internet dengan kecepatan mencapai terabyte.

Setidaknya ada empat negara yang mulai melakukan studi terkait pengembangan jaringan nirkabel 6G, yaitu Korea Selatan, China, Finlandia, dan Amerika Serikat.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Meski belum mengimplementasikan 5G, Presiden Donald Trump melalui cuitan di akun Twitter pribadinya mengatakan bakal segera menerapkan jaringan 5G bahkan 6G.

“Saya ingin 5G bahkan 6G untuk segera diimplementasikan di Amerika Serikat. Perusahaan-perusahaan Amerika harus meningkatkan kinerja mereka agar tidak tertinggal,” cuit Trump @realDonaldTrump pada 21 Februari 2019 lalu.

Ekspedisi Mudik 2024

Dilengkapi Lapangan Sepak Bola Berstandar Internasional, Training Camp Pusporenggo Boyolali Dibuka Juli

Jepang hingga Finlandia

Jurnalis The Verge sempat meminta komentar kepada perwakilan Industri Komunikasi Nirkabel AS (CTIA) mengenai cuitan Trump itu. Namun, pihak CTIA tidak memberikan jawaban pasti.

“Dukungan pemerintah sangat mempengaruhi industri nirkabel untuk dapat membawa jaringan 5G segera ke Amerika,” tuturnya. Di Korea Selatan, salah satu lembaga penelitian pada 12 Juni 2019 lalu telah menandatangani nota kesepahaman dengan Universitas Oulu asal Finlandia.

Penandatangan dilakukan untuk melakukan studi bersama terkait jaringan Internet 6G. Dilansir portal berita Korsel, kerja sama kedua negara terjadi saat Presiden Moon Jae In melakukan lawatan ke Finlandia.

“Korea Selatan merupakan negara pertama di dunia yang mengkomersilkan layanan seluler 5G dan Finlandia yang menjadi ujung tombak penelitian 6G,” tutur Moon.

Di dalam perjanjian itu terungkap bahwa Universitas Oulu Finlandia bakal menggelontorkan dana sekitar 30 miliar won atau US$25,4 juta untuk menggelar proyek 6G.

Uji Coba 6G China

Sementara itu, salah satu operator telekomunikasi Korsel, SK Telecom telah menggandeng dua vendor ponsel yaitu Nokia dan Ericsson untuk melakukan penelitian dan pengembangan jaringan nirkabel 6G.

SK Telecom akan membuat serangkaian persyaraatan membangun dan mengauntentifikasi teknologi dari jaringan nirkabel 6G.

Selain Ericsson dan Nokia, Samsung menyatakan akan mengadakan penelitian jaringan 6G. Untuk mendukung upaya tersebut, perusahaan asal Korea Selatan ini telah memperluas tim riset telekomunikasi dan membentuk grup bernama Advanced Research Center yang berkantor di Seoul, Korea Selatan.

Melompat lebih jauh, Kementerian Sains dan Teknologi China baru-baru ini tengah memulai persiapan untuk mengembangkan jaringan 6G. Bahkan, fondasinya sudah diletakkan oleh para peneliti yang terlibat dalam proyek ini.

Sebagaimana dilansir Gizchina, Minggu (1/2/2020), para peneliti menyakini bahwa kecepatan Internet 6G mencapai 1 terabyte per detik atau 8.000 kali lebih cepat ketimbang Internet 5G.

Bermodalkan kecepatan tersebut, seseorang bisa mengunduh sebanyak 40-50 film beresolusi 4K hanya dalam hitungan detik.

Pemerintah China sendiri telah membentuk dua kelompok kerja dalam proyek pengembangan 6G. Kelompok pertama terdiri dari beberapa eksekutif dari kementerian sektor terkait.

Mereka bertanggung jawab untuk mendukung upaya kelompok kedua, yang bertugas untuk bagian teknis. Kelompok kedua ini beranggotakan 37 ahli dari universitas, lembaga, dan perusahaan teknologi.

Kendati China sudah memulai proyek ini, namun penerapan teknologi 6G masih cukup lama. Berkaca pada pengembangan jaringan seluler generasi sebelumnya, setidaknya teknologi ini memakan waktu 10 tahun sampai akhirnya benar-benar siap untuk dikomersialkan.

Klaten Tambah 15 Kasus Baru Positif Covid-19, 1 Meninggal Dunia

Jaringan 1G hingga 5G

Dikutip dari Tech Radar, beberapa waktu lalu, 5G adalah teknologi generasi terbaru dari konektivitas Internet seluler. Teknologi ini menawarkan kecepatan akses Internet yang lebih cepat pada perangkat smartphone.

Jaringan ini akan membantu meningkatkan teknologi Internet menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan. Jaringan 5G rencananya diluncurkan di seluruh negara pada 2020.

Teknologi ini merupakan kelanjutkan dari jaringan nirkabel yang menumpang pita frekuensi tinggi pada spektrum antara 30 Ghz dan 300 Ghz. Pita frekuensi inilah yang memungkinkan 5G mentransmisikan data lebih besar dan cepat dibandingkan pendahulunya.

Jaringan 5G diklaim memiliki kecepatan yang paling tinggi dibandingkan 1G, 2G, 3G, dan 4G. 1G mulai dikembangkan pada dekade 1970-an dengan kecepatan dua kilobita per detik (Kbps).



1G merupakan jaringan analog yang hanya memungkinkan digunakan untuk komunikasi suara, bukan data. Sementara teknologi 2G yang dikembangkan pada 1980-an memiliki kecepatan 14,4 sampai 64 Kbps.

Selanjutnya, teknologi 3G dikembangkan pada 1990-an berkecepatan dua megabit per detik (Mbps). Terakhir, teknologi 4G dikembangkan pada awal 2000-an dengan kecepatan 2000 Mbps.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya