SOLOPOS.COM - Jl. Pandanaran tepatnya depan Pasar Boyolali Kota mulai padat, Senin (13/8/2015). Sementara, sejumlah petugas bersenjata serbu ditempatkan untuk patroli di sekitar pusat perbelanjaan untuk mengantisipasi tindak kejahatan. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Info mudik di Boyolali lokasi kemacetan sebagian dipicu oleh pusat perbelanjaan.

Solopos.com, BOYOLALI—Kepadatan lalu lintas di sejumlah jalur utama di Boyolali mulai mengalami peningkatan, Senin (13/7/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kendati demikian, jalan raya masih terpantau lancar kecuali di jalur sekitar pusat perbelanjaan. Menurut Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Demianus Palulungan,lokasi kemacetan utama yang paling diantisipasi menjelang Lebaran adalah di sekitar pusat perbelanjaan, seperti depan Pasar Sunggingan, Pasar Boyolali Kota, dan Jl.Pandanaran.

Ekspedisi Mudik 2024

Dari pantauan solopos.com, jalur sekitar pusat belanja mengalami kemacetan karena pengunjung yang membeludak, antrean kendaraan keluar masuk lokasi perbelanjaan, dan minimnya lahan parkir. Kondisi ini sampai menyebabkan masyarakat sulit menyeberang jalan. Warga yang akan menyeberang harus meminta bantuan petugas.

“Di sepanjang pusat perbelanjaan dan pasar kami sudah mengimbau agar pengendara tidak parkir di pinggir jalan karena bisa menimbulkan kemacetan,” kata Kasatlantas, saat ditemui wartawan, Senin (13/7/2015).

Untuk mengurai kemacetan di seputaran pusat perbelanjaan, Satlantas menempatkan petugas untuk mengatur lalu lintas.

Pada bagian lain, pemudik yang melintasi wilayah Boyolali justru menilai jalur di sepanjang Semarang-Boyolali relatif lebih lancar dibanding jalur mudik di kota lain. Salah seorang pemudik, Haryono, menyampaikan sepanjang jalur mudik dari Bekasi, yang dinilai paling melelahkan adalah saat berada di Tegal.

“Kalau Boyolali menurut kami relatif lebih lancar,” kata Haryono, yang berniat mudik ke Ponorogo. Dia sempat beristirahat di salah satu rest area yang disediakan Polres Boyolali setelah lelah menempuh perjalanan lebih dari 12 jam.

Di Terminal Sunggingan, belum terjadi peningkatan volume bus yang keluar masuk terminal. Menurut Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Boyolali, Sigit Harimulya, kenaikan mobilitas bus di Terminal Sunggingan baru meningkat kisaran 2%-3% dari hari biasa.

Seperti diketahui, bus AKAP yang masuk Terminal Sunggingan pada hari biasa rata-rata 110 unit per hari sementara bus AKDP berkisar 200 unit bus per hari. “Hari ini belum belum ada peningkatan yang signifikan. Kemungkinan dua hari menjelang Lebaran volume bus di terminal mulai meningkat,” kata Sigit.

Meski demikian, petugas Dishubkominfo sudah siap membuka pos pemantauan di terminal. “Selain memantau peningkatan arus mudik, tim juga bertugas berkoordinasi dengan Satuan Lalu Lintas untuk mengantisipasi kemacetan dan berkoordinasi dengan perusahaan otobus [PO] yang ada di terminal,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya