SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Info mudik volume kendaraan angkutan barang mulai meningkat tajam.

Solopos.com, SOLO-Volume kendaraan angkutan barang bertonase besar alias truk yang melintasi wilayah Kota Solo mengalami peningkatan tajam. Hal ini seiring larangan truk beroperasi atau melintas sejak H-5 hingga H+3 Lebaran mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo, Yosca Herman Soedrajat ketika dijumpai di Balai Kota, Jumat (10/7/2015), mengatakan seluruh truk pengangkut barang tidak diperbolehkan beroperasi H-5 hingga H+3 Lebaran. Kecuali, angkutan barang kebutuhan pokok, bahan bakar minyak (BBM).

Diakuinya, jumlah truk yang melintas di Kota Solo dalam beberapa hari terakhir mengalami kenaikan. Menurutnya, kondisi ini mengakibatkan sejumlah ruas jalan menjadi padat. Seperti di kawasan Palang Joglo hingga Sumber. “Truk itu kan ngejar H-5 tidak boleh beroperasi. Jadi mereka yang lewat banyak sekali,” kata dia.

Herman, sapaan akrabnya mengatakan tidak akan segan-segan menghentikan truk barang yang nekat melintas dan baru diperbolehkan melintas lagi sampai H+3 Lebaran. Menurut dia, larangan melintas untuk truk dan angkutan barang sudah disosialisasikan kepada pengusaha angkutan barang jauh sebelum Lebaran lalu. Tujuannya supaya pemilik angkutan truk bisa mempersiapkan diri kapan terakhir armadanya keluar.

“Kami sudah sosialisasi ke pengusaha truk tentang larangan ini agar bisa mempersiapkan diri,” ujarnya. Dia mengatakan larangan melintas truk sebagai langkah antisipasi untuk memperlancar arus Lebaran. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, dia menuturkan larangan melintas truk akan diterapkan di seluruh jalan raya.

“Tapi saya yakin tidak ada truk yang berani melintas. Mereka tahu kalau tetap melintas malah rugi,” kata dia.

Dia menyebutkan volume kendaraan yang masuk dan melintasi Kota Solo mengalami kenaikan dibanding hari biasanya. Dia menyebutkan beban puncak arus mudik akan terjadi pada Selasa-Rabu (14-15/7/2015) mendatang. “Petugas sudah disiapkan di titik-titik rawan macet. Kami juga pantau CCTV,” ujarnya.

Selain pasar tumpah, Herman mengatakan ada belasan titik kawasan di Solo rawan macet yang diwaspadai. Kawasan tersebut di antaranya Bundaran Manahan, Stasiun Purwosari, viaduck Gilingan, simpang Gilingan, simpang Tirtonadi, kawasan Coyudan, simpang Dawung, Gladag Beteng, Sangkrah, Nonongan, Bunderan Baron, simpang Baron dan simpang Jongke.

Selain itu, dia menambahkan rawan macet terjadi di sembilan titik pusat perbelanjaan. Yakni Solo Grand Mall, Solo Square, Solo Paragon, Beteng Plasa, Pasar Klewer, Pasar Singosaren, Pasar Legi, Pasar Nongko dan Pasar Gede. Kawasan tersebut, lanjutnya, rawan macet pada beban puncak arus mudik maupun balik. Penyumbang kemacetan tidak hanya berasal dari pemudik luar daerah, melainkan warga Solo yang memadati kawasan perbelanjaan.

“Kami menyiapkan rekayasa lalu lintas guna mengantisipasi kemacetan pada beban puncak arus mudik maupun balik Lebaran,” kata dia. Herman mengatakan rekayasa lalu lintas yang disiapkan di antaranya menyiapkan kantong-kantong parkir, maupun menyiapkan jalur alternatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya