SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Info mudik di Boyolali mulai besok truk mulai dilarang beroperasi.

Solopos.com,  BOYOLALI — Truk bertonase berat dilarang beroperasi mulai H-5 hingga H+3 Lebaran. Larangan ini tidak berlaku bagi truk yang membawa sembako dan bahan bakar minyak (BBM).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dishubkominfo Boyolali, Sigit Harimulyo, sudah berkoordinasi dengan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Boyolali terkait larangan tersebut. Bahkan, Kasatlantas, AKP Demianus Palulungan, siap menindak truk yang nekat beroperasi pada H-5 hingga H+3.

Ekspedisi Mudik 2024

Sigit menjelaskan, jika truk tetap dibiarkan beroperasi saat arus mudik dan balik Lebaran, maka potensi kemacetan akan semakin parah. “Setiap tahun sudah seperti itu. Mendekati puncak arus mudik, truk umum kecuali pengangkut sembako dan BBM, dilarang beroperasi. Saya kira pengusaha juga sudah tahu hal itu,” kata Sigit, Jumat (10/7/2015).

Dia tidak memungkiri, truk khususnya truk pengangkut batu banyak melintasi jalur di Boyolali, tidak hanya di jalur utama melainkan di jalur alternatif. Truk tonase berat yang biasanya melaju sangat pelan justru menjadi penyebab kemacetan.

Sementara itu, saat ini Satlantas Polres Boyolali mulai meningkatkan intensitas patroli jalan khususnya untuk mulai memantau kepadatan arus lalu lintas yang diperkirakan mulai meningkat pada H-5. “Kami perkirakan kepadatan arus lalu lintas meningkat mulai Minggu-Senin [12-13/7/2015] atau H-5 Lebaran. Oleh karena itu, pada H-5 itu, truk sudah kami larang untuk beroperasi,” kata AKP Demianus.

Truk dilarang beroperasi mendekati Lebaran untuk mengurangi potensi kemacetan atau kesemrawutan di jalur mudik. Dari data yang diterima Solopos.com, ada dua lokasi di Boyolali yang rawan macet dan semrawut yakni Jl.Semarang-Solo KM 59 – 68 tepatnya sekitar Urutsewu, Ampel-Kenteng, Boyolali Kota, dan Jl.Pandanaran Boyolali tepatnya di depan Pasar Sunggingan sampai depan Luwes.

Di jalur Ampel-Kenteng, kendaraan berat sering mengalami mogok di tanjakan hal ini menyebabkan kemacetan.  Untuk mengurangi kemacetan di jalur Ampel, Satlantas Polres Boyolali berkoordinasi dengan Polres Salatiga dan Polres Semarang, pembuatan pos terpadu di pertigaan Sruwen, dan petugas akan mengarahkan kendaraan pribadi untuk melewati jalur alternatif.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya