SOLOPOS.COM - Ilustrasi tutup. (freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO – Pasar Hewan Bekonang di Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, ditutup selama 14 hari mulai 24 Mei hingga 6 Juni 2022. Kebijakan ini bagian dari pencegahan penularan virus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkiti hewan ternak di sejumlah daerah di Soloraya.

Sebelum Pemkab Sukoharjo memutuskan menutup sementara Pasar Hewan Bekonang, PMK ditemukan menjangkiti sejumlah sapi di Kabupaten Boyolali. Belasan ekor sapi di Boyolali terjangkiti PMK sehingga instansi terkait menutup sementara beberapa peternakan sapi guna mencegah penularan virus.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Terkini, belasan ekor sapi di Pasar Hewan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, terpapar virus PMK pada beberapa hari lalu. Padahal, wilayah Sukoharjo berbatasan langsung dengan Wonogiri.

Guna mencegah penularan virus PMK, Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo menutup Pasar Hewan Bekonang selama dua pekan. “Pasar Hewan Bekonang ditutup mulai 24 Mei-6 Juni. Kami sudah menerbitkan surat edaran yang ditandatangani Bupati Sukoharjo terkait penutupan pasar hewan,” kata Kepala DPP Sukoharjo, Bagas Windaryatno, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (25/5/2022).

Bagas menyebut pola serupa dilakukan di setiap daerah di Soloraya. Pemerintah daerah menutup sementara pasar hewan guna mencegah penularan virus yang menyerang hewan ternak. Sinergitas kebijakan itu diharapkan mampu mengendalikan penularan PMK menjelang Iduladha.

Baca juga: Tak Kantongi SKKH di Pasar Bekonang, Pedagang Sapi Bakal Diminta Pulang

Selain itu, tim khusus yang tediri dari dokter hewan dan petugas kesehatan hewan melakukan pelacakan atau tracing ke peternakan sapi, kambing, dan domba hampir setiap hari. “Apabila ada hewan ternak yang mengalami gejala terjangkit PMK maka peternakan ditutup sementara guna mencegah penularan virus. Ini standar operasional prosedur (SOP) penanganan penyakit PMK pada hewan ternak,” ujar dia.

Mantan Camat Grogol itu menyampaikan masih menunggu penyaluran vaksin PMK dari Kementerian Pertanian (Kementan). Hal itu dibarengi dengan upaya mengedukasi para peternak agar menjaga kebersihan kandang setiap hari. Kandang hewan ternak harus dibersihkan dua kali dalam sehari.

“Paling tidak kandang hewan ternak dibersihkan dua kali dalam sehari. Bisa pagi hari dan sore hari. Para peternak harus berpartisipasi dalam pencegahan PMK pada hewan ternak,” jelasnya.

Baca juga: 4 Tanaman Hias Dibarter Mobil Jazz di Sukoharjo, Ini Sosok Pembelinya

Peternak kambing asal Kelurahan Kriwen, Kecamatan Sukoharjo, Darmono, mengatakan ciri-ciri hewan ternak yang terkena penyakit mulut dan kaki di antaranya demam tinggi, air liur berlebihan, serta luka lepuh di rongga mulut dan lidah. Untuk mencegah PMK, kandang kambing selalu dibersihkan pada pagi hari dan sore hari.

“Sekarang, kambing-kambing tak pernah dibiarkan berkeliaran di luar kandang apalagi di lapangan. Tetap di kandang setiap hari. Saya khawatir jika berkeliaran di lapangan bertemu dengan hewan ternak lainnya,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya