SOLOPOS.COM - Foto Jokowi-JK di Pasar Gede, Kamis (23/10/2014). (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah pembuat pigura dan pedagang grosir buku dan poster di Solo mulai kebanjiran pesanan poster pasangan Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo dan wakilnya, Jusuf Kalla. Di pasar Solo, selembar poster presiden atau wakil presiden dijual dengan harga Rp750.

Meningkatnya jumlah permintaan membuat para pedagang menyiapkan stok poster hingga puluhan ribu lembar. Demikian pula halnya dengan bahan membuat bingkai dari kayu dan fiber yang disiapkan hingga puluhan ribu potong. Namun mereka mengaku poster pasangan presiden dan wakil presiden itu bukan gambar asli yang dirilis Sekretariat Negara (Setneg). Mereka mendapat pasokan dari Jawa Timur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemilik usaha Pigura Andik di belakang Mapolsek Pasar Kliwon Solo, Parmidi, 53, menuturkan membeli dari salah satu pedagang di Kauman. Dia membingkai poster Jokowi–sapaan akrab Joko Widodo- dan Jusuf Kalla, Senin (20/10/2014).

Dia sudah menjual 10 pasang pigura dan diprediksi banjir pesanan dari sekolah, perusahaan, dan rumah tangga pekan depan. Satu bingkai poster dihargai Rp19.000 untuk bingkai dari kayu dan Rp25.000 untuk bingkai dari fiber. Dia juga menjual poster saja Rp750 per lembar.

“Awal-awal belum banyak minat. Periode lalu [saat Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono] bisa jual 500 bingkai. Prediksi saya ini lebih banyak. Saya stok fiber 50 potong masing-masing sepanjang 3 meter dan kayu 300 potong masing-masing sepanjang dua meter,” kata Parmidi saat ditemui Solopos.com di sela-sela kesibukannya memotong kayu menjadi bingkai poster, Selasa (21/10/2014).

Dia memprediksi pembeli makin ramai setelah gambar resmi pasangan presiden dan wakil presiden keluar. Namun Parmidi menjelaskan penjualan akan menurun setelah enam bulan. Saat itu dia akan memproduksi bingkai sesuai pesanan. Dia memproduksi 100 bingkai per hari. “Kalau sudah tengah periode masih bikin tapi sedikit. Prediksi saya rata-rata 20-30 pasang per hari,” tutur dia.

Sementara pemilik Toko Zahwa Putra di Kauman, Ganung, menuturkan pemasaran poster Jokowi dan Jusuf Kalla belum maksimal. Dia menerima kiriman poster dari Jatim Selasa pagi. Dia menjual secara grosir. Namun saat ditanya harga, dia mengaku hanya mengambil keuntungan Rp100 dari harga yang ditawarkan pedagang dari Jatim.

Dia menyiapkan 20.000 lembar selama satu bulan. Dia akan memesan kembali saat persediaan poster menipis. “Belum mematok harga. Kami enggak jual mahal karena grosir. Yang penting segera laku dan bisa kulakan lagi. Poster Presiden dan Wakil Presiden itu tidak akan bertahan lama. Paling hanya ramai selama enam bulan. Setelah itu biasa,” tutur dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya