SOLOPOS.COM - Aktivitas di Toko Emas Nogososro, Solo, Kamis (24/7/2014). (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Penjualan perhiasan emas meningkat sekitar 30% menjelang Lebaran 2014 jika dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan tersebut mulai terjadi sejak tunjangan hari raya (THR) dibagikan kepada para pekerja atau sekitar sepekan lalu.

Pemilik Toko Emas Nogososro, Bayu Murti, mengungkapkan menjelang Lebaran 2014, penjualan dan pembelian dari masyarakat juga meningkat. Hal ini karena sebagian warga ada yang membutuhkan uang sehingga menjual perhiasan mereka.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Menjelang Lebaran seperti ini, harga jual masih tetap. Perubahan harga lebih dipengaruhi fluktuasi harga emas luar negeri, bukan permintaan dari dalam negeri. Jenis emas yang diminati antara lain kalung, gelang dan cincin,” ungkap Bayu saat ditemui wartawan di tempat usahanya, Kamis (24/7/2014).

Menurut dia, saat ini, harga emas murni sekitar Rp490.000/gram. Namun untuk perhiasan biasanya yang banyak dicari adalah emas dengan kadar 30% dan 40% yang harganya berkisar pada Rp210.000-Rp260.000-an per gram.

Perhiasan emas jenis itu, lanjut Bayu, banyak dicari karena harganya masih terjangkau kocek sebagian besar warga. Meski begitu, dia mengatakan juga menyediakan emas dengan kadar 70%-75% dengan harga Rp400.000-an per gram tapi peminatnya terbatas.

Dia menyebutkan biasanya sebelum Lebaran, kebanyakan yang membeli emas adalah anak-anak. Tetapi pada tahun ini justru orang dewasa yang lebih banyak membeli perhisan emas. Dia mengungkapkan dugaan penjualan emas untuk anak-anak akan ramai setelah Lebaran karena banyak yang mendapat uang fitrah.

Lebih lanjut dia mengatakan lonjakan penjualan akan terus terjadi hingga H+3 Lebaran, setelah itu, penjualan cenderung menurun. Namun menurut dia, setelah Lebaran tidak akan banyak aksi jual emas oleh masyarakat. Hal ini karena perhiasan tersebut biasanya akan digunakan untuk investasi dan akan kembali dijual saat membutuhkan uang.

“Sejauh ini, pembeli kebanyakan merupakan pelanggan lama,sekitar 90%. Kalau pemudik yang ingin membeli perhiasan emas, ada, tapi tidak banyak,” ujarnya.

Sementara itu,salah seorang karyawan Toko Emas Gunting, Wati, menuturkan penjualan emas menjelang Lebaran 2014 tidak seramai biasanya, bahkan cenderung normal seperti hari biasanya. Menurut dia, hal seperti itu sudah terjadi selama tiga tahun terakhir. Namun menjelang Lebaran 2014 ini yang paling parah.

“Dulu biasanya kalau menjelang Lebaran bisa tutup pukul 18.00 WIB karena pembeli sangat banyak. Tapi saat ini sepi, tidak ada peningkatan yang berarti. Padahal sudah dirangsang dengan memberi bonus atau hadiah langsung berupa kebutuhan sehari-hari seperti minyak goreng tapi tetap tidak bisa menarik lebih banyak pembeli,” papar Wati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya