SOLOPOS.COM - Shopee Group dikabarkan akan melakukan PHK massal terhadap karyawan-karyawannya. (Ilustrasi/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Jajaran eksekutif induk Shopee dan Garena, Sea Ltd mengorbankan gaji dan memperketat kebijakan pengeluaran dalam rangka melindungi perusahaan dari perlambatan ekonomi yang mengancam perusahaan teknologi.

Mengutip Bloomberg, Jumat (16/9/2022), kebijakan Sea Ltd ini tetuang dalam internal memo perusahaan kepada karyawan. Internal memo dikirim beberapa hari setelah Sea menutup operasi di beberapa negara dan memangkas karyawan pada seluruh divisinya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tim kepemimpinan telah memutuskan bahwa kami tidak akan mengambil kompensasi tunai sampai perusahaan mencapai self-sufficiency. Kita sekarang dapat melihat bahwa ini bukan badai yang berlalu dengan cepat: kondisi negatif ini kemungkinan akan bertahan hingga jangka menengah,” kata Chief Executive Officer Sea Ltd Forrest Li dalam internal memo.

Dalam surat yang berisi 1.000 kata dan dilihat oleh Bloomberg News, Forrest Li menguraikan tentang perjuangan Sea di era kenaikan suku bunga, percepatan inflasi dan pasar yang bergejolak.

Perusahaan telah kehilangan sekitar US$170 miliar nilai pasar sejak level tertinggi Oktober 2021. Hal ini menjadi tantangan tentang prospek menghasilkan uang dan penurunan global dalam saham teknologi.

Baca Juga: Naik 9,17 Persen, Ekspor Migas dan Nonmigas Indonesia Capai US$27,91 Miliar

“Dengan investor yang melarikan diri ke investasi safe haven, kami tidak mengantisipasi dapat mengumpulkan dana di pasar,” kata Li, menegaskan kembali bahwa tujuan utama perusahaan untuk 12 hingga 18 bulan ke depan adalah mencapai arus kas positif sesegera mungkin.

Di Bursa New York, saham Sea turun 3,37 persen pada akhir perdagangan Kamis (15/9/2022) waktu setempat. Saham perusahaan telah merosot 72,79 persen sepanjang tahun ini (year-to-date/ytd).

SE Chart by TradingView Analis Bloomberg Intelligence Nathan Naidu menilai komitmen Sea untuk pemotongan biaya dalam tim kepemimpinan yang mengorbankan kompensasi mereka, menegaskan bahwa perusahaan berada di jalur untuk titik impas EBITDA pada 2023, satu tahun lebih awal dari perkiraan konsensus analis.

“Skenario kami memproyeksikan pendapatan Sea dapat tumbuh 30 persen pada 2022 dan meningkat hingga 60 persen pada 2023 dengan pemulihan game dan pertumbuhan e-commerce di Brasil,” kata Nathan.

Baca Juga: 8 Peluang Bisnis Menguntungkan untuk Mahasiswa, Bisa Tambah Uang Saku!

Jika Sea dapat meningkatkan rasio biaya operasional terhadap pendapatan dari 58 persen sekarang menuju level 30-40 persen seperti Amazon dan Mercado Libre, maka Sea kemungkinan menghasilkan keuntungan pada 2023.

Sea Ltd diketahui akan membatasi pengeluaran karyawan, seperti perjalanan bisnis ke tarif penerbangan kelas ekonomi, dengan biaya makan dan perjalanan dibatasi hingga US$30 per hari.

Perusahaan juga akan membatasi pengeluaran untuk menginap di hotel untuk perjalanan bisnis menjadi US$150 per malam, dan memotong reimbursement untuk tagihan makan dan hiburan.

“Satu-satunya cara bagi kami untuk membebaskan diri dari ketergantungan pada modal eksternal adalah menjadi mandiri, menghasilkan cukup uang untuk semua kebutuhan dan proyek kami sendiri,” kata Forrest Li.

Sea menghadapi tekanan yang meningkat dalam upaya mendorong pertumbuhan dan mengendalikan biaya. Seperti diketahui, konsumen menarik kembali belanja online karena kenaikan suku bunga dan harga membebani ekonomi, sementara investor tampak menjadi kurang bersedia membiayai pertumbuhan tanpa keuntungan.

Setelah bergulat dengan serangkaian kemunduran luar biasa tahun ini, termasuk pelarangan mendadak game seluler paling populer di India, Sea kini ingin mengambil langkah signifikan untuk beralih dari pertumbuhan tak terkendali ke era profitabilitas.

Baca Juga: Saldo Uang Elektronik di GoPay, ShopeePay, hingga OVO Dijamin LPS?

Sebelumnya, Sea Group, induk Shopee, SeaMoney dan Garena mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 29 persen year on year (yoy) pada kuartal II/2022, yang disokong oleh Shopee dan SeaMoney.

Meskipun pendatapan di kuartal II/2022 ini meningkat, Sea Group telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dua kali selama 2022. Berdasarkan laporan keuangan milik Sea Group di laman resmi, pendapatan Sea Group pada kuartal II/2022 mencapai US$2,94 miliar atau senilai Rp43.853 triliun.

Hal ini dikarenakan pendapatan Shopee, e-commerce milik Sea Group naik menjadi 51 persen yoy atau US$1,75 miliar atau senilai Rp26.103 triliun pada kuartal II 2022. Adapun, pada periode yang sama tahun lalu, Shopee mencatatkan pendapatan senilai US$1,16 miliar atau senilai Rp17.302 triliun.

Baca Juga: Erick Thohir Ajak 30.000 UMKM Gabung Shopee dan GoTo

Selain itu, pendapatan Sea Money meningkat drastis menjadi 214 persen yoy dari sebelumnya US$88,7 juta atau senilai Rp1,312 triliun menjadi US$279 juta atau senilai Rp4,162 triliun.

Adapun, Garena, bisnis gim milik Sea Group mencatatkan penurunan untuk tiga kuartal berturut-turut sebesar 12 persen atau US$ 900,3 juta atau Rp13.430 triliun. Sementara, pada periode yang sama pada tahun lalu Garena mencatatkan pendapatan sebanyak US$1,02 miliar atau senilai Rp15.215 triliun. Meskipun pendapatan Sea Group meningkat, Sea Group juga mencatatkan kenaikan rugi menjadi US$931,2 juta atau naik 115 persen dari US$433,7 juta.



Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (7/9/2022) , Sea Group melakukan PHK di Garena, lini gim miliknya. Ini pun bukan pertama kali dalam tahun 2022 Sea Group melakukan PHK.

Pada Juni lalu Shopee melakukan PHK terhadap beberapa karyawannya dalam layanan pengiriman makanan ShopeeFood dan pembayaran online tim ShopeePay di Asia Tenggara. Shopee juga akan memangkas jumlah stafnya di Meksiko, Argentina dan Chili, serta tim lintas batas yang mendukung pasar Spanyol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya