SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak muda Indonesia (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA –– Penurunan status Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah bawah memiliki dampak negatif. Salah satuya adalah makin banyaknya generasi sandwich.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan bahwa orang yang tua sebelum kaya makin menjamur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dengan perlindungan sosial dari negara yang kecil dan pendapatan rata-rata tak mengalami kenaikan yang signifikan, kehidupan masyarakat bakal sulit berubah lebih baik.

“Tidak ada kenaikan kualitas hidup warga Indonesia secara umum, baik dalam hal kesehatan maupun pendidikan. Jadi, kita akan stuck [tidak bergerak] dan berpengaruh pada kesejahteraan mereka yang masuk usia tua,” katanya saat dihubungi, Kamis (8/7/2021) seperti dilansir Bisnis.com.

Baca Juga: Demi Masa Depan, Ini 3 Tips Mengelola Keuangan untuk Milenial

Menanggung Beban

Bhima menjelaskan bahwa ini mengancam anak muda atau generasi milenial (kelompok lahir pada 1990-2000) dan Z (lahir 2000 ke atas) sehingga masuk sebagai generasi sandwich.

“Ini adalah generasi yang harus menanggung beban keuangan orang tuanya karena masuk usia pensiun sementara dia juga harus menanggung beban keluarga kecilnya. Generasi milenial dan Z harus bersiap menjadi itu,” jelasnya.

Bukan hanya itu, konsekuensi lain dari turun kelas adalah Indonesia akan menjadi kurang diminati dalam hal investasi. Para penanam modal asing akan memilih negara yang menurut mereka aman.

Baca Juga: Catat, Selain Pekerja Sektor Esensial dan Kritikal Tidak Boleh Naik KRL

Meski begitu, ada sisi positif turun status. Dalam perdagangan Internasional, terang Bhima, Indonesia akan mendapat fasilitas generalized system of preferences (GSP).

“Artinya kalau Indonesia mau kirim barang ke luar negerti tarifnya bisa sangat rendah karena dianggap sebagai negara yang butuh asistensi dari negara maju,” ucapnya.

Bank Dunia dalam laporan World Bank Country Classifications by Income Level: 2021-2022 menunjukkan bahwa Indonesia kembali masuk pada kategori negara berpendapatan menengah bawah (Lower Middle-Income Country). Pendapatan per kapita Indonesia turun dari US$4.050 di tahun 2019 menjadi US$3.870 di tahun 2020. Ini menjadi tidak terelakkan selama masa pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya