SOLOPOS.COM - Pengaruh pandemi Covid-19 terhadap ekonomi masyarakat. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Penurunan status Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah ke bawah mengancam makin banyaknya generasi sandwich untuk kelompok milenial atau kelompok lahir 1990-2000 dan Z yang lahir 2000 ke atas. Ekonom melontarkan beberapa solusi menghadapi Indonesia turun kelas itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, World Bank atau Bank Dunia menurunkan peringkat Indonesia sebagai negara lower middle income atau berpendapatan menengah bawah. Turunnya peringkat ekonomi Indonesia itu karena belum tertangani lonjakan pandemi Covid-19 sampai saat ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan bahwa pemerintah harus fokus melakukan transformasi struktural. Khususnya ke penguatan industri manufaktur yang menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja berkualitas.

Baca Juga: Waspada, Varian Baru Covid-19 Ancam Anak-Anak & Remaja!

Ekspedisi Mudik 2024

“Integrasikan perkembangan digital untuk mendukung manufaktur dan pertanian. Sekarang terlihat industrinya ke barat, teknologinya ke timur akhirnya banjir impor barang jadi,” katanya saat dihubungi, Kamis (8/7/2021).

Bhima menjelaskan bahwa inovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan juga tidak boleh dilakukan. Terakhir, perkuat jaring perlindungan sosial agar tidak ada yang tertinggal dalam proses mencapai negara maju.

Akan tetapi Bhima memperkirakan waktu untuk menggapai semuanya bisa lebih lama karena Indonesia yang kini turun kelas ini dinilainya terlambat memiliki fundamental dan struktur yang kuat.

Tumpukan Generasi Sandwich

Prediksi terkait bakal makin banyaknya generasi sandwich bukan tanpa alasan. Bhima menuturkan bahwa turunnya status Indonesia membuat orang yang tua sebelum kaya makin menjamur.

Dengan perlindungan sosial dari negara yang kecil dan pendapatan rata-rata tak mengalami kenaikan yang signifikan, kehidupan masyarakat bakal sulit berubah lebih baik.

Selain itu juga tidak ada kenaikan kualitas hidup warga Indonesia secara umum baik dalam hal kesehatan maupun pendidikan. Akibatnya, kualitas penduduk tidak bergerak dan berpengaruh pada kesejahteraan mereka yang masuk usia tua.

Baca Juga: Waspada Anosmia Covid-19, Ini 7 Bahan Alami Mengatasinya…

Ujungnya, ini mengancam anak muda atau generasi milenial dan Z sehingga masuk sebagai generasi sandwich. “Ini adalah generasi yang harus menanggung beban keuangan orang tuanya karena masuk usia pensiun sementara dia juga harus menanggung beban keluarga kecilnya. Generasi milenial dan Z harus bersiap menjadi itu,” jelasnya.

Bank Dunia dalam laporan World Bank Country Classifications by Income Level: 2021-2022 menunjukkan bahwa Indonesia kembali masuk pada kategori lower middle-income country atau negara berpendapatan menengah bawah.

Pendapatan per kapita Indonesia turun dari US$4.050 di tahun 2019 menjadi US$3.870 di tahun 2020. Ini menjadi tidak terelakkan selama masa pandemi Covid-19.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya