SOLOPOS.COM - Proses rekam ulang lagu Indonesia Raya, di Studio Lokananta Solo, Jumat (19/5/2017). (Ika Yuniati/JIBI/Solopos)

Lagu kebangsaan Indonesia Raya direkam ulang di Lokananta Solo.

Solopos.com, SOLO — Lagu kebangsaan RI,  Indonesia Raya, direkam ulang di Studio Lokananta Solo selama tiga hari, Kamis-Sabtu (18-20/5/2017). Rekaman ini melibatkan puluhan putra putri bangsa alumni Gita Bahana Nusantara Orkestra di bawah director Purwacaraka. Rekaman juga melibatkan putra pencipta lagu kebangsaan Kusbini, Sapta Ksvara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Proses rekaman diawali dengan rekaman orkestra pada Kamis, vokal dan paduan suara pada Jumat, dan penggabungan vokal serta orkestra pada Sabtu. Ada empat musik pengiring yang direkam kali ini berupa komposisi orkes Fanfare, orkes harmony, orkes symphoni termasuk nyanyi unisono dengan syair tiga stansa dan satu stansa, serta iringan piano dengan satu stansa dan tiga stansa.

Kasubdit Seni Media, Direktorat Kesenian, Ditjen Kebudayaan, Edi Irawan, Jumat (19/5/2017) mengatakan rekaman ini akan digunakan sebagai tutorial lagu kebangsaan untuk semua instansi pemerintahan ataupun swasta.

“Rekaman ini berawal dari acara Merayakan Indonesia Raya pada 30 Oktober tahun lalu. Pemilihan Lokananta karena studio rekaman ini menjadi mata rantai sekaligus jembatan untuk kembali melacak jejak sejarah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Harapannya adalah lagu kebangsaan ini memiliki standar baku dalam memainkan dan menyanyikannya,” kata dia.

Setelah rekaman lagu dan musik pengiring, pemerintah akan menerbitkan dan mengeluarkan peraturan pemerintah terkait lagu Indonesia Raya. Produk terakhir adalah penulisan serta penerbitan buku yang mengupas sejarah sosial Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

Ketiga produk tersebut akan diluncurkan serta dipublikasikan secara meluas kepada masyarakat bersamaan dengan konser musik Lagu Indonesia Raya pada tanggal 28 Oktober 2017 di Jakarta.

“Sudah selayaknyalah jika lagu kebangsaan kembali menjadi identitas bangsa dan negara Indonesia. Menjadi elemen pembentuk sekaligus perekat seluruh elemen bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika,” kata Edi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya