SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta –– Pemerintah Indonesia terus memantau konflik di semenanjung Korea antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel). Diharapkan konflik yang terjadi antara kedua negara tetangga itu bisa diselesaikan dengan damai.

“Tentunya kita mengutuk setiap tindakan kekerasan tanpa dasar yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang tercantum dalam Piagam PBB,” kata Menlu Marty Natalegawa dalam siaran pers, Rabu (24/11).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Indonesia, lanjut Marty, mengulangi kembali desakan kepada kedua pihak untuk melakukan upaya maksimal untuk menahan diri dan mencegah terjadinya peningkatan ketegangan.

“Indonesia terus mengikuti dari dekat perkembangan yang terjadi di Semenanjung Korea dan dengan keprihatinan yang mendalam,” tutupnya.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah menyampaikan keprihatinannya atas konflik Korea Selatan-Korea Utara yang sampai saat ini sudah menelan 2 korban tewas. Pemerintah Indonesia menyampaikan keprihatinan yang sangat mendalam atas terjadinya saling tembak antara Korea Utara dan Korea Selatan di pulau Yeonpyeong yang telah mengakibatkan korban di kalangan sipil.

Pemerintah Indonesia mendesak kedua pihak untuk segera menghentikan permusuhan, melakukan upaya maksimal untuk menahan diri dan menghindari terjadinya peningkatan ketegangan.

Pemerintah Indonesia juga menggarisbawahi pentingnya dimulai kembali Six Party Talks untuk membahas seluruh aspek yang terkait dengan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.

Korban tewas akibat serangan bombardir Korea Utara sudah 2 orang, sementara ada 20 korban luka termasuk 3 warga sipil.


dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya