SOLOPOS.COM - Indonesia memiliki 3 Jendral Besar bintang 5. Diantaranya Jenderal Soedirman, Jenderal A.H. Nasution, dan Jenderal Soeharto (dari kiri ke kanan)

Solopos.com, SOLO — Tahukah Anda? Indonesia, khususnya Tentara Nasional Indonesia (TNI) mempunyai jenderal bintang lima.

Nah, siapakah jenderal bintang lima di Indonesia? Berikut Solopos.com rangkumkan penjelasannya yang dihimpun dari berbagai sumber.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sesuai dengan Pasal 7 ayat (2) a Peraturan Pemerintah No.32/1997, pangkat jenderal bintang lima atau Jenderal Besar di Indonesia hanya diberikan kepada perwira tinggi yang sangat berjasa terhadap perkembangan bangsa dan negara pada umumnya dan TNI pada khususnya.

Berikut ini daftar 3 Jenderal Besar bintang lima yang ada di Indonesia:

  1. Jenderal Besar Soeharto

Potret Jenderal Besar Soeharto
Potret Jenderal Besar Soeharto (perpusnas.go.id)

Soeharto menjadi jenderal bintang lima Indonesia atau Jenderal Besar ketiga yang dilantik di Indonesia seperti diintip dari kanal YouTube Ugunlife, Rabu (28/9/2022). Soeharto lahir di Yogyakarta pada tahun 1921. Dia merupakan Presiden kedua Republik Indonesia setelah Ir. Soekarno. Soeharto menjabat terlama, yakni 30 tahun sejak tahun 1968 hingga tahun 1998.

Baca Juga : Profil AH Nasution Jenderal yang Selamat dari Peristiwa G30S/PKI

Dikutip dari perpusnas.go.id, Soeharto menikah di usia 26 tahun dengan Siti Hartinah di Solo. Pasangan tersebut dikaruniai enam orang putra dan putri.

Selama masa baktinya di dunia militer, Soeharto telah melewati banyak fase. Ia pernah menjadi bagian dari Koninklijk Nederlandsch Indische Leger (tentara KNIL), menjadi komandan Pembela Tanah Air atau Peta, komandan resimen dengan pangkat mayor hingga komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel.

Soeharto juga pernah menjadi pengawal Jenderal Soedirman dan pernah ditugaskan menjadi Panglima Mandala dalam operasi pembebasan Irian Barat.

Usai peristiwa G30S/PKI, ia didaulat Presiden Sukarno sebagai Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib). Tahun 1966, ia ditugaskan untuk melakukan operasi penertiban dan operasi pengamanan.

Di penjuru dunia, Soeharto dikenal sebagai The Smiling General karena raut wajahnya yang senantiasa tersenyum dengan pembawaannya yang hangat. Namun, bagi orang yang berseberangan dengan kebijakannya, Soeharto sering dianggap otoriter.

Baca Juga : Pierre Tendean, Sosok Ajudan Tampan Korban G30S/PKI

Soeharto tutup usia pada 87 tahun karena sakit, tepatnya pada 27 Januari 2008. Jenazahnya disemayamkan di samping istrinya di Astana Giribangun, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

  1. Jenderal Besar A.H. Nasution

Potret Jenderal Besar A.H. Nasution
Potret Jenderal Besar A.H. Nasution (kemdikbud.go.id)

Berikutnya jenderal bintang lima yang dimiliki Indonesia adalah Jenderal Besar A. H. Nasution. Lahir di Tapanuli, 3 Desember 1918, Nasution mulanya mempunyai basic sebagai seorang pendidik.

Dikutip dari uinbanten.ac.id dalam karya tulis berjudul Peranan Jenderal A. H. Nasution dalam Peristiwa 17 Oktober 1952 karya E. Fathurrohman, ia berkeinginan menjadi tentara seusai bertemu dengan pemuda asal Madura yang menjadi sahabatnya, Artawi.

Sebagai tentara, Nasution dikenal sangat cerdas. Ia menyampaikan berbagai strategi perang dengan ide brilian. Hal itu sebagai upaya membela bangsa dan negara.

Baca Juga : Menilik Pengganti Panglima TNI Andika Perkasa yang akan Pensiun 3 Bulan Lagi

Nasution merupakan salah satu jenderal yang termasuk dalam sasaran penculikan saat peristiwa G30S/PKI. Dia berhasil lolos dari peristiwa berdarah itu. Namun, Nasution harus kehilangan putri keduanya, Ade Irma Suryani, yang tertembak kala itu.

Nasution juga harus kehilangan ajudannya, Pierre Tendean, yang ketika itu menjadi korban salah tangkap karena disangka sebagai dirinya. Nasution merupakan tokoh yang menggaungkan konsep Dwifungsi ABRI pada tahun 1958. Kemudian, praktiknya berlangsung selama pemerintahan Presiden Soeharto.

Jenderal Besar A. H. Nasution tutup usia pada tahun 2000 lalu karena penyakit stroke yang dideritanya. Jenazahnya disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

  1. Jenderal Besar Soedirman

Potret Jenderal Besar Soedirman (perpusnas.go.id)
Potret Jenderal Besar Soedirman (perpusnas.go.id)

Jenderal Besar Soedirman merupakan Jenderal Bintang Lima pertama yang dimiliki oleh Indonesia. Sosoknya begitu dihormati oleh seluruh rakyat Indonesia.

Ia lahir di Purbalingga, 24 Januari 1916 dari pasangan sederhana. Namun Soedirman diadopsi dan dibesarkan oleh pamannya yang seorang kiai.

Baca Juga : Sejarah Hari Ini: 22 Agustus 1945, Terbentuknya BKR Cikal Bakal TNI

Soedirman pernah tergabung dalam Tentara Pembela Tanah Air (Peta) pada tahun 1944 yang saat itu disponsori oleh Jepang. Dia didaulat menjadi Komandan Batalyon yang ditempatkan di Banyumas.



Kala itu jenderal bintang lima di Indonesia ini sempat melakukan aksi pemberontakan. Hal itu membuatnya harus diasingkan ke Bogor, Jawa Barat.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Soedirman ditugaskan kembali ke Banyumas untuk mengawasi proses penyerahan diri tentara Jepang. Proses tersebut dilakukannya setelah ia berkontribusi dalam mendirikan divisi lokal Badan Keamanan Rakyat.

Soedirman terpilih menjadi Panglima Besar pada 12 November 1945 dalam pemilihan Panglima Besar TKR di Yogyakarta. Melansir dari perpusnas.go.id, Presiden Soekarno meminta Soedirman untuk tetap berada di Yogyakarta pada Agresi Militer II Belanda. Soedirman kala itu sakit paru-paru. Namun atas dasar tanggung jawab, Soedirman tetap ikut bertempur melawan tentara Belanda.

Soedirman bahkan tetap bergabung dalam perang gerilya selama kurang lebih tujuh bulan dengan ditandu mengingat kondisinya begitu lemah. Kendati demikian, Soedirman tetap memimpin pasukannya dan tak pernah lepas memberi semangat.

Baca Juga : Sejarah Hari Ini: 3 Juni 1947 Penggabungan TRI menjadi TNI

Jenderal Besar Soedirman harus tutup usia saat masih terbilang muda, yakni 34 tahun di Magelang. Jenazahnya disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya