SOLOPOS.COM - Kucing congkok (Prionailurus bengalensis). (WWF-Indonesia/PHKA)

Macan dahan (Neofelis diardi). (WWF-Indonesia/PHKA)

Pekanbaru (Solopos.com) – Organisasi perlindungan satwa dunia atau World Wildlife Fund for Nature (WWF) dalam risetnya berhasil menemukan dan membuktikan keberadaan lima spesies kucing unik yang hidup di kawasan hutan Provinsi Riau. Akan tetapi semua sepsies unik itu terus terancam oleh aktivitas pembukaan hutan yang tak terkendali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Koordinator Tim Riset Harimau WWF Indonesia Karmila Parakkasi di Pekanbaru, Rabu (23/11/2011) mengatakan, lima jenis kucing liar tersebut adalah harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), macan dahan (Neofelis diardi), kucing batu (Pardofelis marmorata), kucing emas (Catopuma temmincki), dan kucing congkok (Prionailurus bengalensis).

Kucing emas (Catopuma temmincki). (WWF-Indonesia/PHKA)

Lima spesies langka ini menurut Karmila, terbukti mendiami daerah antara Taman Nasional Bukit Tigapuluh dan Suaka Margasatwa Rimbang Baling, Provinsi Riau setelah kamera pemantau WWF yang dipasang di sejumlah kawasan sekitar berhasil merekam keberadaannya dengan sangat jelas. “Pada kamera tim peneliti WWF-Indonesia terlihat sangat jelas aktivitas kelima jenis kucing liar ini. Mereka melintas di lintasan yang sering mereka lalui,” katanya.

Lokasi lima kucing hutan unik tersebut ditemukan, kata dia, merupakan daerah yang dikenal sebagai koridor atau jalur perlintasan satwa penghubung dua kawasan konservasi Taman Nasional Bukit Tigapuluh dan Suaka Margasatwa Rimbang Baling. “Dua kawasan itu adalah daerah yang saat ini terancam oleh degradasi hutan akibat perambahan dan penebangan hutan alam dalam skala besar,” kata Karmila.

Selain kucing congkok, kata dia, fatwa hukum Tanah Air dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan & Satwa, menyatakan bahwa semua jenis kucing liar tersebut adalah satwa dilindungi negara.

Karmila menambahkan bahwa dalam kriteria lembaga konservasi International Union for Conservation of Nature (IUCN), juga diketahui bahwa keempat jenis kucing liar (selain kucing congkok) tersebut masuk dalam kategori satwa terancam punah (endangered) hingga sangat terancam punah (critically endangered).

Kucing congkok (Prionailurus bengalensis). (WWF-Indonesia/PHKA)

Dengan demikian, ujar dia, temuan lima jenis kucing sumatera ini membuktikan bahwa keunikan dan kekayaan jenis satwa yang dimiliki lanskap hutan Bukit Tigapuluh dan koridor penghubung disekitarnya ternyata masih ada. “Temuan ini juga menunjukkan pentingnya upaya serius untuk segera melindungi kawasan tersebut dari ancaman perambahan dan penebangan hutan alam dalam skala besar,” kata Karmila.

Selama tiga bulan survei sistematik dengan kamera pemantau otomatis pada tahun 2011, WWF-Indonesia telah berhasil ditemukan total 404 foto kucing liar yang terdiri dari 226 foto harimau sumatera, 77 foto macan dahan, 70 foto kucing emas, 4 foto kucing batu, dan 27 foto kucing congkok pada kawasan yang sama, yakni Taman Nasional Bukit Tigapuluh dan Suaka Margasatwa Rimbang Baling, Provinsi Riau.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya