SOLOPOS.COM - Ilustrasi visi dan misi koperasi Indonesia. (Antaranews.com)

Solopos.com, SUKOHARJO — Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disdagkop dan UKM) Sukoharjo mencatat sebanyak 300 koperasi binaan mereka usahanya macet akibat pandemi Covid-19 yang melanda hampir dua tahun terakhir.

Sejumlah upaya saat ini dilakukan Disdagkop dan UKM Sukoharjo untuk membangkitkan kembali eksistensi koperasi tersebut. Pandemi Covid-19 membuat usaha koperasi semakin terimpit.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kabid Pemberdayaan Koperasi Disdagkop dan UKM Sukoharjo, Ade Miftahudin, mengatakan terdapat sekitar 300 koperasi yang dibina Pemkab Sukoharjo. Ratusan koperasi tersebut terdampak pandemi dan tidak bisa seproduktif sebelum adanya pandemi. Bahkan, sekitar 25 persen atau 75 koperasi dari total 300 koperasi saat ini mati suri.

Baca Juga: 6 Lokasi di Sukoharjo Disekat untuk Cegah Massa Reuni 212, Ini Hasilnya

“Adanya pandemi saat ini sangat berdampak pada produktivitas koperasi. Tapi besar kecilnya dampak memang berbeda-beda di setiap koperasi. Yang jelas karena pandemi, kegiatan kan dibatasi, jadi rapat anggota tahunan [RAT] itu tidak ada saat ini. Masih perkiraan saja, tapi sekitar 25 persen dari 300 koperasi yang kami bina itu mati suri karena pandemi,” ucapnya kepada Solopos.com, Kamis (2/12/2021).

Aktivitas Tatap Muka Terbatas

Ade menjelaskan selain tidak adanya RAT, faktor yang menyebabkan koperasi di Sukoharjo macet adalah aktivitas tatap muka yang terbatas. Sehingga pemasukan koperasi dari nasabah menjadi macet dan menyebabkan eksistensi koperasi semakin susah bertahan di masa pandemi.

“Kebanyakan itu kan jenisnya koperasi simpan pinjam. Pengurus kesulitan dalam menagih iuran karena banyaknya anggota yang meminjam sedangkan untuk membayar kebanyakan masih pakai sistem tatap muka. Jadi kondisi koperasi bisa menjadi tidak stabil. Belum lagi anggota koperasi yang memang sudah tidak aktif karena pandemi,” ungkapnya.

Baca Juga: View-nya Ciamik, Gunung Gajah Mungkur bakal Jadi Ikon Wisata Sukoharjo

Ade mengatakan Disdagkop UKM sudah berupaya untuk kembali membangkitkan eksistensi koperasi di Sukoharjo. Ia mengimbau kepada pengurus koperasi untuk kembali mengundang anggota yang aktif secara terbatas.

“Kalau bisa soal simpan pinjam dan lainnya memakai metode jemput bola dan tidak menunggu. Jangan sampai jadi mati suri. Masyarakat harus kembali bangkit menggerakkan koperasi meskipun kondisinya sulit di masa pandemi,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya