SOLOPOS.COM - Ilustrasi topi perlambang wibawa polisi (JIBI/Solopos.com/Dok.)

 

Ilustrasi topi polisi (Dok. Solopos.com)

Ilustrasi topi polisi (Dok. Solopos.com)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Solopos.com, JAKARTA — Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengakui gagal mengawasi polisi sehingga Polri mendapatkan predikat lembaga terkorup berdasarkan hasil survei Global Corruption Barometer (GCB) 2013 oleh Transparency International Indonesia (TII).

Komisioner Kompolnas M. Nasser mengungkapkan kegagalan pihaknya dalam hal pengawasan tersebut menyangkut kinerja dan perilaku terhadap lembaga yang bernaung di bawah kekuasaan presiden tersebut. “Kami mengakui gagal. Kami minta maaf kepada publik, karena gagal memberikan pengawasan sebagaimana semestinya,” ujarnya, Minggu (14/7/2013).

Pihaknya menegaskan akan terus melakukan introspeksi diri terhadap kasus yang memprihatikan tersebut. Menurutnya, ada mekanisme pengelolaan APBN dalam tubuh Polri yang tidak tepat baik dalam mekanisme perencanaan, pelaksanaan, pembelanjaan, dan pengawasan. Hal seperti ini yang menyebabkan kasus korupsi semakin merajalela di korps Bhayangkara itu, apalagi sejak mulai perekrutan calon anggota.

Sebelumnya, GCB terkumpul melalui survei pada 114.000 orang di 107 negara. Khusus untuk di Indonesia, ada 1.00responden yang disurvei di lima kota yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, dan Bandung. Dalam survei itu, Kepolisian juga menjadi lembaga paling tinggi indikasi terkorup yaitu 4,5% disusul DPR dengan persentase yang sama. Di urutan ketiga terkorup adalah peradilan sebesar 4,4% dan partai politik di 4,3%.

Sikap besar hati dengan meminta maaf kepada pub;lik sempat pula ditunjukkan Polri secara kesatria. Tetapi tak lama. Mabes Polri lalu berubah sikap dengan mempertanyakan kesahihan survei itu dengan menyatakan seolah-olah hanya warga perkotaan yang menyadari korupnya Polri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya