SOLOPOS.COM - PEMILIH -- Suasana sebuah permukiman tak layak huni di tepi jalur rel Tanah Abang-Tangerang di Jakarta, beberapa waktu lalu. Survei terakhir terkait Pilkada DKI menunjukkan Fauzi Bowo memiliki basis dukungan kuat di kelas menengah bawah, sementara Joko Widodo kuat di kelas menengah atas dan kalangan akademisi. (JIBI/Bisnis Indonesia/Endang Mochtar)

PEMILIH -- Suasana sebuah permukiman tak layak huni di tepi jalur rel Tanah Abang-Tangerang di Jakarta, beberapa waktu lalu. Survei terakhir terkait Pilkada DKI menunjukkan Fauzi Bowo memiliki basis dukungan kuat di kelas menengah bawah, sementara Joko Widodo kuat di kelas menengah atas dan kalangan akademisi. (JIBI/Bisnis Indonesia/Endang Mochtar)

JAKARTA – Tingkat elektabilitas Fauzi Bowo sebagai calon gubernur DKI Jakarta periode 2012-2027 cukup kuat di tingkat masyarakat kelas menengah ke bawah dan Joko Widodo lebih populer di kalangan atas dan akademisi Ibu Kota.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hasil survei Divisi Penelitian Soegeng Surjadi School of Government (SSSG) bertema Persepsi Publik Terhadap Kriteria dan Figur Calon Gubernur DKI 2012 yang dilaksanakan pada 5-17 Maret dengan 1.180 responden di 5 wilayah Jakarta menunjukkan 22% di antaranya akan memilih Fauzi Bowo.

Calon gubernur yang lain yaitu Faisal Basri hanya mendapat nilai 6% dan sebagian besar responden mencapai 66% menyatakan tidak akan memilih pada pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) DKI alias golongan putih atau Golput.

Soegeng Sarjadi, pendiri SSSG mengatakan harapan warga terhadap bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur (Cagub dan Cawagub) DKI yang bersih dari korupsi sebanyak 38%, memiliki loyalias tinggi 27% dan berkomitemen sebanyak 12%.
Adapun dalam memandang latar belakang suku gubernur yang akan menjabat, lanjutnya, mencapai 56% menyatakan sama saja atau dari suku mana pun berhak menjadi Gubernur DKI dan 36% warga memilih suku Betawi dan sisanya 6% non Betawi.

“Masyarakat lebih condong ke suku apa saja, tidak harus Betawi, yang penting bisa memimpin Jakarta, karena mereka menginginkan Jakarta lebih baik,” kata Soegeng pada acara Diskusi Riset Cagub DKI 2012, Perbandingan Antara Publik dan Tokoh, di Jakarta hari ini.

Menurutnya survei juga mencatat bahwa warga Jakarta tidak memasalahkan umur gubernur, karena yang memilih gubernur berumur tua atau muda sama saja mencapai 42%, tokoh muda 34% dan tokoh tua 22% serta yang lebih condong memilih gubernur berjenis kelamin lelaki mencapai 65%. Selain itu, lanjutnya, publik di Jakarta lebih memilih gubernur yang memiliki visi nasionalis mencapai 65% dari pada misi agama 10% dan yang memilih keduanya sama saja 23%.

Sementara itu Direktur SSSG Fadjroel Rachman mengatakan berdasarkan hasil survei tersebut menunjukkan Fauzi Bowo masih cukup populer di kalangan masyarakat kalangan menengah ke bawah. “Namun hasil survei belum sempurna benar. Karena peta politik selalu berubah dan tidak pernah stabil. Bisa saja hasilnya akan berubah pada survei berikutnya,” katanya.

Dia menjelaskan survei yang dilakukan SSSG dalam rangka membangun kepemimpinan demokratis dan demokrasi Indonesia dengan memasukkan 10 prinsip good governance, yaitu partisipasi, kepastian hukum dan hak-hak asasi manusia, transparansi, responsive, berorientasi pada kesepakatan, keadilan atau kesetaraan, efektifitas dan efisiensi, akuntabilitas, visi strategis serta peduli lingkungan hidup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya