SOLOPOS.COM - Ilustrasi Balai Kota Semarang. (semarangkota.go.id)

Solopos.com, SEMARANGWali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, meminta aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi saat datang ke kantor. Kebijakan ini diterapkan setiap hari Rabu selama bulan Juli 2022.

Bukan tanpa alasan kebijakan tersebut diterapkan. Kebijakan itu diterapkan guna menindaklanjuti Surat Edaran Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait Gerakan Bersepeda dan Kerja Bakti Bersih Lingkungan Serempak di Seluruh Indonesia dalam rangka Peringatan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2022.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hendi, sapaan Wali Kota Semarang, mengatakan dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup itu, Pemkot Semarang akan mengadakan sederet kampanye dan edukasi kepedulian terhadap lingkungan hidup. Salah kegiatan yang dilakukan adalah penerapan Hari Bebas Kendaraan selama satu bulan, dengan pelaksanaan sekali dalam sepekan.

“Kegiatan ini insyaallah akan dilaksanakan selama sebulan penuh di bulan Juli ini,” ujar Wali Kota Semarang, dilansir laman Internet resmi Pemkot Semarang.

Dengan kebijakan itu, Pemkot Semarang pun melarang seluruh pegawai atau ASN di lingkungan Balai Kota Semarang untuk menggunakan kendaraan pribadi setiap hari Rabu selama bulan Juli. Sebagai gantinya, ASN bisa menggunakan sepeda kayuh atau moda transportasi umum saat ke kantor di Balai Kota Semarang.

Baca juga: GPK Jateng Segel Gerai Holywings di Kota Lama Semarang

Selain gerakan tanpa menggunakan kendaraan bermotor pribadi, Pemkot Semarang juga akan menggelar kerja bakti bersih lingkungan untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup 2022. Kerja bakti itu akan melibatkan seluruh pegawai Pemkot Semarang di kantornya masing-masing setiap hari Jumat selama bulan Juli 2022, mulai pukul 07.00-08.00 WIB.

Hendi menyatakan alasan dilaksanakannya kegiatan tanpa kendaraan pribadi di lingkungan Pemkot Semarang itu salah satunya juga untuk menambah pendapatan pelaku transportasi umum di Kota Semarang. “Nantinya dengan kebijakan ini pegawai bisa memanfaatkan dan nglarisi ojek online baik motor maupun mobil. Sehingga, bisa membantu perekonomian masyarakat Kota Semarang,” imbuhnya.

Tak hanya itu, pengurangan emisi gas buang di Kota Semarang diharapkan bisa meningkat. “Gerakan positif ini menjadi salah satu ajakan untuk masyarakat untuk bersama-sama mengurangi emisi gas karbon di Kota Semarang. Selain itu, seluruh pegawai bisa gotong royong resik-resik kantor,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya