SOLOPOS.COM - Pemaparan Lomba Program Responsif Gender di Balai Kota Solo, Senin (5/9/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Pencapaian indeks pembangunan gender (IPG) Kota Solo menempati posisi tertinggi di Jawa Tengah (Jateng). Meski begitu masih ditemui adanya kesenjangan berbasis gender yang menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Kota Solo.

Pemkot Solo berkomitmen melakukan program pengarusutamaan gender melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Sebanyak 14 OPD berlomba menyajikan inovasi mulai dari analisis anggaran yang responsif gender sampai upaya integrasi antar-OPD.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Solo, Purwanti, saat jumpa pers terkait lomba Program Responsif Gender di Balai Kota Solo, Senin (5/9/2022).

Dia menjelaskan Indeks Pembangunan Gender Kota Solo tertinggi di Jateng dengan angka 96,89. Sementara IPG terendah di Jateng yakni Kabupaten Blora dengan angka 84,59 pada 2020. Namun ada beberapa kesenjangan antara laki-laki dan perempuan di Solo.

Ekspedisi Mudik 2024

Sejumlah kesenjangan itu, di antaranya angka harapan hidup laki-laki 74,45 tahun dan perempuan 79,12 tahun. Rata-rata lama sekolah laki-laki 11,25 tahun dan perempuan 11,30 tahun.

Baca Juga: Anggaran Pembangunan Sentra IKM Mebel Gilingan Solo Ditambah Rp35 Miliar

Selanjutnya rata-rata harapan lama sekolah laki-laki 14,77 tahun dan perempuan 14,93 tahun. Sementara pengeluaran per kapita laki-laki Rp13.694 dan perempuan Rp12.622. “Angkanya lebih tinggi perempuan jadi masih ada kesenjangan,” katanya.

Pembangunan yang Adil

Dia mengatakan rata-rata lama sekolah perempuan di Kota Solo lebih tinggi karena punya keinginan untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi sementara laki-laki ada yang memutuskan untuk bekerja.

Menurut dia, pengarusutamaan gender dalam pembangunan telah diatur dalam Instruksi Presiden No 9/2000. Regulasi itu mengatur tentang pembangunan yang adil dan setara melalui perencanaan dengan pendekatan gender.

Baca Juga: Jembatan Jurug B Solo Ditutup, Biaya BBM Membengkak Jadi Kekhawatiran Warga

Sementara itu, lanjut dia, Pemkot Solo memiliki Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021 sampai 2026 dengan salah satu prioritasnya merupakan program kepemudaan dan kesetaraan gender.

“Gender itu tak sebatas laki-laki perempuan namun  upaya bagaimana pemerintah mengadopsi kebutuhan masyarakat dari aspek kesetaraan dan keadilan dari sisi jenis kelamin, sisi akses, kelompok umur, dan memperhatikan aspek disabilitas,” paparnya.

Dia mengatakan upaya pengarusutamaan gender sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Media juga memiliki peran dalam edukasi terkait pengarusutamaan gender.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya