SOLOPOS.COM - Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, saat pencanangan Kota Salatiga sebagai Kota Kreatif Kuliner di rumah dinasnya, Rabu (19/5/2021). (Istimewa/Humas Setda Kota Salatiga)

Solopos.com, SALATIGA – Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga siap membawa makanan olahan singkong atau ketela merambah kancah internasional melalui Unesco Creative Cities Network (UCCN).

Hal itu disampaikan Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, saat mencanangkan Salatiga sebagai Kota Kreatif Kuliner Goes to UCCN di rumah dinasnya, Rabu (19/5/2021). Yuliyanto mengatakan olahan ketela dipilih karena adanya perubahan perilaku masyarakat modern yang tidak lagi mencari roti sebagai bahan pengganti nasi. Masyarakat saat ini lebih cenderung mencari ketela atau singkong dengan cita rasa modern.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sementara, lanjut Yuliyanto, selama ini Kota Salatiga dikenal dengan kuliner olahan berbahan ketela. Bahkan partisipasi masyarakat dan UKM di bidang makanan olahan singkong di Salatiga mampu menyumbang pendapatan asli daerah hingga Rp15 miliar per tahun.

Baca Juga: Ada Potong Ayam Kampung Massal di Kirab Saparan Salatiga

“Ini sangat luar biasa. Meski tanpa ada bantuan dari pemerintah yang mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah, para pelaku usaha kuliner berbahan ketela bisa mendatangkan pendapatan Rp15 miliar bagi Salatiga. Tentu yang berbelanja tidak hanya warga Salatiga, tapi juga luar kota sehingga memacu
perputaran uang di Salatiga,” ujar Yuliyanto.

Ia mengungkapkan sebelumnya telah mendapat informasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terkait proyeksi Kota Salatiga sebagai Kota Kreatif Dunia. Awalnya, Pemkot Salatiga berencana memilih sektor literasi karena Salatiga sudah empat kali beruntun meraih predikat Kota Toleran.

Efek Berantai

Namun, setelah melalui diskusi panjang akhirnya diputuskan memilih sektor kuliner. Kuliner berbahan ketela yang selama ini menjadi andalan Salatiga pun dipilih karena memiliki nilai ekonomi dan multiplier effect yang positif.

Baca Juga: Salatiga Tutup Pasar Tiban & Objek Wisata

Yuliyanto berharap dengan memilihi kuliner berbahan ketela akan menumbuhkan semangat pengusaha kuliner lain dalam mengembangkan usaha seperti kopi dan makanan olahan lain.

“Saat ini, kota di Indonesia yang sudah masuk sebagai Kota Kreatif Dunia di antaranya Pekalongan, Kota Bandung dan Kota Ambon. Sebenarnya Kota Solo sudah sangat ingin bisa masuk dan mengikuti kota kreatif dunia ini, tetapi belum berhasil. Harapan saya, kerja keras kita semua untuk mem-branding Kota
Salatiga dapat berhasil,” tutur Yuliyanto.

Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Salatiga, Valentino T. Haribowo, menyampaikan banyak prestasi yang ditorehkan Pemerintah Kota Salatiga selama ini. Namun, belum lengkap jika Kota Salatiga belum masuk dalam daftar UCCN, atau jaringan kota kreatif dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya