SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Detikcom)

Ilustrasi (Detikcom)

Jakarta (Solopos.com)–Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) mencatat terjadi lonjakan impor makanan dan minuman (Mamin) sebesar 17,02% selama Januari-Mei 2011.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selama periode itu nilai impor Mamin mencapai US$ 89,56 juta sementara periode yang sama tahun lalu hanya US$ 76,54 juta.

Berdasarkan data Gapmmi yang dilansir detikcom, Minggu (19/6/2011) penyumbang impor Mamin terbesar berasal dari negara-negara ASEAN yang mencapai US$ 43,84 juta atau naik 32,6% dari periode sebelumnya yang hanya US$ 33 juta.

Negara ASEAN yang paling tinggi mengekspor makanan ke dalam negeri adalah Malaysia yang mengalami pertumbuhan 76,17%, yaitu dari US$ 11,73 juta menjadi US$ 20,6 juta. Disusul oleh Thailand sebesar US$ 8,9 juta atau mengalami penurunan 23% dari periode sebelumnya yang sempat mencapai US$11,6 juta.

Sementara itu impor Mamin dari Singapura mencapai US$ 7,47 juta atau naik 29% dari periode sebelumnya yang hanya US$ 5,7 juta. Impor mamin dari Filipina juga tercatat US$ 5,5 juta atau naik 43,14% yang sebelumnya hanya US$ 3,8 juta.

Impor Mamin dari negara China dan Hongkong pada periode yang sama tercatat US$ 12,01 juta atau turun 19,4%, padahal tahun sebelumnya sempat menembus US$ 14,91 juta.

Penurunan impor makanan tertinggi berasal dari Hongkong yaitu hingga 76,3% dari US$ 2,7 juta menjadi US$ 647.904. Sementara itu penurunan impor mamin dari China hanya 6,6% dari US$ 12,18 juta menjadi US$ 11,36 juta.

Impor mamin diluar dari ASEAN, China dan Hongkong, tercatat mengalami kenaikan sebesar 17,96% dari US$ 28,57 juta menjadi US$ 33,70 juta.

(Detikcom/nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya