SOLOPOS.COM - Ilustrasi kapal tanker (quora.com)

Solopos.com, JAKARTA–Imbas dari perang Rusia-Ukraina, membuat pasar energi terguncang dan arus perdagangan global jungkir balik.

Akibatnya, biaya pengapalan kian melambung. Tarif angkutan kapal terkerek pada awal 2020 setelah pandemi menghancurkan konsumsi minyak dan memaksa produsen segera mengekspor produk mereka agar simpanan tidak membengkak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut data Baltic Exchange, tarif pengangkutan bahan bakar seperti bensin dan solar, yang dikenal di industri sebagai angkutan tanker bersih, naik lebih dari dua kali lipat ke level tertinggi pada tahun ini sejak April 2020.

Para pemilik kapal bahkan bisa meraup pendapatan lebih dari US$49.000 dalam sehari untuk mengirim produk dari Korea Selatan ke pusat distribusi di Singapura.

Angka itu berkali lipat lebih besar ketimbang sebelum perang pecah yang sekitar US$98 per hari.

Baca Juga: Tarif Kontainer untuk Ekspor Jadi Mahal, Ini Penyebabnya

Pada saat yang sama, permintaan kapal untuk mengangkut bahan bakar diperkirakan naik 6 persen tahun ini terutama dari Eropa.

“Tekad Eropa untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan Rusia kemungkinan akan bertahan lebih lama dari perang di Ukraina dan itu akan mengubah rute perdagangan,” kata Kepala Penelitian Kapal Tanker Braemar ACM Shipbroking Anoop Singh, seperti dikutip Bloomberg pada Kamis (23/6/2022).

Rusia adalah pemasok diesel eksternal terbesar ke Eropa sebelum perang di Ukraina terjadi.

Kenaikan tarif bahkan terjadi jauh lebih tinggi di kawasan lain. Salah satu contohnya pengiriman untuk rute Timur Tengah ke Jepang yang biasa disebut TC-5 merogoh ongkos US$56.000 per hari pada Selasa.

Angka itu jauh dibandingkan dengan US$61 per hari pada Februari.

Baca Juga: ALI Sebut Biaya Logistik Indonesia Masih Mahal, Ini Penyebabnya

Sementara itu, pengapalan bahan bakar dari Amerika Serikat ke Brasil atau rute TC-18 mencapai US$37.000 per hari, naik dari US$3.800 per hari pada 4 bulan lalu.

Menurut penyewa kapal tanker, lonjakan awal tarif pengangkutan minyak mentah belum bertahan, salah satunya karena berkurangnya permintaan dari China.

Untuk itu, para pemilik kapal mengalihkan sebagian armada mereka untuk mengangkut bahan bakar daripada minyak.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Perang Rusia vs Ukraina Bikin Ongkos Pengapalan Melambung

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya