SOLOPOS.COM - Bus AKAP diberangkatkan dari Terminal Ir. Soekarno Klaten, Jumat (9/9/2022). Harga tiket bus AKAP mengalami kenaikan 25 persen hingga 30 persen seiring kenaikan harga BBM. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Harga tiket bus antarkota antarprovinsi (AKAP) mengalami kenaikan menyusul ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Rata-rata kenaikan tiket bus antara 25 persen hingga 30 persen.

Salah satu agen bos PO Murni Jaya di Terminal Ir. Soekarno Klaten, Esta, 26, mengatakan harga tiket bus dinaikkan sejak, Minggu (4/9/2022) atau sehari setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kenaikan harga tiket bus yang tadinya Rp210.000 menjadi Rp230.000 atau naik Rp20.000. Untuk double decker, naiknya Rp30.000. Itu bus tujuan dari Klaten ke Tanjung Priok dan Bogor. Kira-kira kenaikannya 25 persen. Keluhan tetap ada dari penumpang maupun agen. Ya, dampak kenaikan BBM pengaruh ke semuanya,” kata Esta saat ditemui wartawan di Terminal Ir. Soekarno Klaten, Jumat (9/9/2022).

Meski ada kenaikan harga tiket bus, Esta mengatakan jumlah penumpang bus PO Murni Jaya relatif stabil. Rata-rata, jumlah penumpang yang diberangkatkan dari Terminal Ir. Soekarno Klaten mencapai 10-15 orang per hari. Di waktu yang sama, jumlah armada yang diberangkatkan dari terminal sekitar enam unit.

“Alhamdulillah untuk Murni Jaya sudah ada pelanggan sendiri,” kata dia.

Baca Juga: Bukan Imbas Harga BBM Naik, Mahalnya Sembako di Klaten Dipengaruhi Faktor Musim

Pengelola agen bus lainnya, Odi, 25, mengatakan ada kenaikan harga tiket bus sekitar 30 persen. Untuk PO Cahaya jurusan Klaten ke Bogor ada kenaikan harga tiket Rp30.000 dari semula Rp210.000 menjadi Rp240.000. Sementara, PO Gunung Harta dari Rp220.000 menjadi Rp250.000 dari Klaten menuju Tangerang.

Sedangkan tiket bus dari Klaten menuju Denpasar (Bali) naik Rp40.000 dari semula Rp300.000 menjadi Rp340.000 dan dari semula Rp330.000-Rp370.000. Odi juga menjelaskan kenaikan tarif tiket bus itu terjadi sejak, Minggu (4/9/2022).

Soal minat penumpang, Odi menjelaskan sepekan terakhir menunjukkan tren penurunan. Jika biasanya ada 15 penumpang per hari, beberapa waktu terakhir sekitar tujuh penumpang per hari.

Baca Juga: Tenang! Daya Beli Masyarakat di Klaten Masih Stabil meski Harga BBM Naik

“Mungkin, sementara ini, para penumpang masih di sana [Jakarta], belum balik,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya