SOLOPOS.COM - Pegawai warung Bakso Djanda membagikan kupon promo makan Mi dan Bakso di lokasi vaksinasi Covid-19, tepatnya di Pendapa Kecamatan Slogohimo, Wonogiri beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Warga Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, mendapatkan kupon promo makan di Mi dan Bakso Djanda setelah disuntik vaksin Covid-19. Promo itu juga akan dilakukan saat vaksinasi di Kecamatan Jatisrono, Wonogiri.

Pemberian kupon promo makan Bakso Djanda kepada warga yang sudah divaksin di Pendapa Kecamatan Slogohimo itu sudah berlangsung selama tiga hari. Sedangkan percepatan vaksinasi di kecamatan itu dimulai sejak Sabtu (28/8/2021).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Mulainya Sabtu kemarin. Minggu tidak ada vaksinasi, kemudian dilanjutkan Senin sampai hari ini [Selasa, 31/8/2021]. Besok Rabu [1/9/3031], hari terakhir. Masih akan kami beri kupon promo juga,” kata Pemilik Bakso Djanda, Sri Eko Purnomo, saat dihubungi Solopos.com, Selasa.

Baca Juga: Muncul Kuburan Sampah di Jembatan Kali Wungu Klaten, Ini Penyebabnya

Menurut dia, setiap hari Bakso Djanda memberikan 200 kupon secara acak kepada warga yang menjalani vaksin. Sehingga jika berlangsung selama empat hari, ada 800 kupon yang dibagikan. Warga bisa menukarkan kupon itu ke warung Bakso Djanda yang beralamat di Jl. Slogohimo, Dusun 2, Bulusari, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, tepatnya di timur Masjid Ar Rahman Koripan.

Ia mengatakan, isi kupon yang diberikan dibuat sistem acak. Sebagian kupon ada yang bertuliskan gratis, diskon 50 persen dan lain-lain. Harga standar Mi Ayam sebesar Rp9.000, bakso urat Rp12.000 dan Bakso Djanda Rp13.000.

“Kemarin itu ada yang 30 kupon gratis makan bakso. Ada yang makan mi ayam hanya bayar Rp5.000. Ada yang makan bakso hanya bayar Rp6.000. Jadi beda-beda ya,” ungkap dia.

Eko mengatakan, ide pemberian kupon promo itu berawal dari sepinya pembeli saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 4. Padahal, pada saat PPKM darurat, penjualan Bakso Djanda justru meningkat.

“Saat PPKM darurat itu banyak warung bakso yang tutup, kami tetap layani takeaway. Nah pada saat PPKM level 4 itu beberapa warga perantauan yang nganggur membuka usaha bakso di kampung halaman. Sehingga penjualan Bakso Djanda menurun,” ujar dia.

Atas fakta itu, lanjut dia, ia bersama pegawai berinisiatif membuat promo makan mi dan bakso untuk menarik pelanggan. Sampai akhirnya, ditemukan pembagian kupon promo di lokasi vaksinasi. Pembagian itu juga telah disetujui pemerintah kecamatan setempat.

“Kalau dihitung-hitung, seharusnya saya rugi. Tapi ternyata di luar dugaan, saya justru untung banyak. Karena pembeli saat datang ke warung itu mengajak teman atau keluarganya. Kuponnya hanya satu tapi yang makan bisa tiga hingga lima orang. Ada juga yang bungkus,” papar dia.

Jumlah itu, kata Eko, belum semua warga yang mendapat kupon ditukarkan ke warung. Terkahir, dari 200 kupon yang disebar baru 50 orang yang menukarkan. Jika selama PPKM hanya menghabiskan 60 porsi, kini bisa habis 150 porsi.

Baca Juga: Apakah Kaki Pengkor pada Bayi Bisa Disembuhkan?

Melihat kondisi itu, Eko menilai warga cukup berantusias. Rencananya, pemberian kupon promo bakso tidak hanya di Slogohimo, tapi juga di Kecamatan Jatisrono. Sebab Bakso Djanda mempunyai warung di Jatisrono.

“Dana untuk di Jatisrono sudah kami siapkan. Tinggal menunggu pelaksanaan vaksinasi di Pendapa Kecamatan Jatisrono. Kami memberi kan promo ini agar warga juga berantusias dalam mengikuti vaksinasi,” kata Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya