SOLOPOS.COM - Ratusan mahasiswa mengikuti aksi solidaritas atas meninggalnya salah satu mahasiswa UNS saat mengikuti Diklat Menwa di Boulevard UNS, Selasa (26/10/2021) malam. (Solopos/Chrisna Chanis Cara)

Solopos.com, SOLO — Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Vokasi (BEM SV) UNS Solo ikut terjun mengumpulkan data dan fakta terkait kasus dugaan kekerasan yang mengakibatkan meninggalnya Gilang Endi dalam kegiatan Korps Mahasiswa Siaga (KMS) Batalion 906 Jagal Abilawa alias Menwa.

Tak hanya menggali bukti yang berkaitan dengan kasus Gilang Endi Saputra, BEM SV turut mengumpulkan informasi tentang dugaan kekerasan dalam kegiatan Menwa pada tahun-tahun sebelumnya. Ketua BEM SV UNS, Dessy Latifatul Laila, mengatakan komitmennya membantu pengungkapan kasus kekerasan di lingkungan Menwa UNS.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Dessy, pengumpulan bukti tak hanya berhenti di kasus Gilang Endi, melainkan informasi terkait dugaan kekerasan Menwa pada beberapa tahun silam. “Data dan fakta mulai kami kumpulkan. Nantinya kami rangkum sebagai argumen penguat agar kampus segera membubarkan Menwa,” ujar Dessy saat ditemui Solopos.com di UNS, Kamis (28/10/2021) sore

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Hasil Autopsi Keluar, Ini Penyebab Kematian Gilang Mahasiswa UNS Solo

Sejak kasus kematian Gilang Endi mencuat awal pekan ini, muncul banyak informasi di media sosial terkait jalannya diklat Menwa UNS Solo tahun-tahun sebelumnya yang juga penuh kasus kekerasan. Sejumlah mantan peserta diklat bahkan menyebut kasus kematian saat diklat Menwa juga pernah terjadi 2013.

Dessy mengaku mengetahui info tersebut meski belum dapat menyimpulkan sejauh mana kebenarannya. “Kami belum bisa memberikan keterangan karena belum ada kajian resemi mengenai hal itu. Tunggu dulu agar tidak simpang siur,” tuturnya.

Pos Pengaduan

Apakah BEM SV bakal membuka pos pengaduan bagi para penyintas, Dessy mengaku belum berpikir ke arah sana. “Sistem advokasi dan pengumpulan data masih kami pikirkan bersama.”

Baca Juga: Diklat Maut, Menwa UNS Solo Dinilai Langgar 2 Pasal Peraturan Rektor

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS Solo, Ahmad Yunus, mengaku sudah mendengar kabar kasus kematian pada diklat Menwa sebelumnya. “Kami mengetahui ada info seperti itu. Namun fokus kami sekarang adalah menuntaskan kasus Gilang,” ujarnya.

Sebelumnya, penyebab kematian Gilang Endi saat mengikuti kegiatan diklat Menwa UNS Solo sudah diketahui berdasarkan hasil autopsi yang diterima tim penyidik Polresta Solo yakni karena kekerasan tumpul.

Polisi belum menjelaskan apa yang kekerasan tumpul tersebut. “Itu yang akan dibuktikan oleh tim penyidik untuk mengungkap kekerasan yang terjadi tersebut. Oleh siapa, bentuk kekerasannya bagaimana, dan sebagainya. Itu yang nanti kami dalami,” jelas Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, Jumat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya