SOLOPOS.COM - Salah sudut bangunan Sentra Industri Kecil dan Menengah atau IKM Mebel Gilingan di Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, nantinya akan menampung seluruh pedagang yang sebelumnya berdagang di Pasar Mebel Gilingan. Para pedagang juga akan diberikan pelatihan khusus untuk bisa melakukan produksi di Sentra IKM Gilingan. (Solopos.com/Gigih W. P.)

Solopos.com, SOLO — Sentra Industri Kecil dan Menengah atau IKM Mebel Gilingan di Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, terus dikebut pengerjaannya. Nantinya gedung IKM Mebel Gilingan akan menjadi sentra untuk produksi mebel berkualitas dari Kota Solo. Diharapkan gedung ini mulai bisa digunakan pada 8 Agustus 2023.

Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Solo terus meningkatkan keterampilan produksi mebel bagi para pedagang. Para pedagang yang sebelumnya berjualan di Pasar Mebel Gilingan juga harus memiliki data dan sertifikasi yang jelas mulai dari asal kayu hingga hasil produksi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Hal tersebut diungkapkan oleh Sub Kor Pembina Industri. Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Solo, Eko Yuwono kepada Solopos.com pada Rabu (30/11/2022). Setelah memastikan bahwa pedagang yang sebelumnya berjualan di Pasar Mebel Gilingan bisa menempati IKM nantinya, Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Solo terus memberi pelatihan kepada para pedagang.

Ekspedisi Mudik 2024

“IKM Gilingan targetnya akan kami buka pada 8 Agustus 2023 dan semoga bisa bersamaan dengan Pasar Mebel yang ada di Bong Mojo. Saat ini kami sedang memberikan pelatihan secara intensif kepada para pedagang agar memiliki keterampilan produksi juga,” urai Eko Yuwono.

Baca Juga: IKM Gilingan Dipastikan Tampung Seluruh Pedagang Pasar Mebel

Mengenai bangunan IKM Gilingan, Eko Yuwono menjelaskan sejauh ini pembangunan sedang memasuki tahap pengecoran. Gedung IKM Gilingan ini nantinya akan dibagi beberapa titik dengan fungsi yang berbeda.

“Kemarin baru selesai memasang baja-bajanya itu yang buat struktur, sekarang sedang tahap pengecoran, nantinya kan ada dua bangunan depan dan belakang. Yang di depan untuk ruang pameran, kantor, produksi dan ada pendapa di atas. Sedangkan yang di belakang itu ruang produksi, melitur sama untuk pengeringan,” jelas Eko.

Eko Yuwono juga menjelaskan pelatihan-pelatihan berbasis produksi ini juga disertai pengarahan kepada para pedagang agar bisa memiliki data yang lengkap mulai dari jenis kayu, periode pembuatan hingga hasil akhir. “Kami juga memberikan arahan kepada para pedagang terkait data-datanya seperti apa, jenis kayunya apa dan dari mana asalnya, hasil jadi produksinya seperti apa jadi ketika diekspor nanti bisa jelas. Karena memang jika ingin diekspor perlu data-data seperti itu,” urainya.

Baca Juga: Anggaran Pembangunan Sentra IKM Mebel Gilingan Solo Ditambah Rp35 Miliar

Mengenai lokasi Pasar Mebel di Bong Mojo, menurut pria yang menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) IKM Gilingan ini menjelaskan saat ini sedang dalam pembuatan detail engineering design (DED) dan ia mengajak para pedagang Pasar Mebel untuk memberikan masukan. “Kalau yang di Pasar Mebel Bong Mojo itu, masih dalam tahap DED, kami juga mengajak para pedagang untuk memberikan masukan terkait desainnya seperti apa dan bagaimana yang dibutuhkan oleh pedagang,” urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya