SOLOPOS.COM - Penemuan ikan buas di Klaten. (detik.com)

Solopos.com, KLATEN – Seekor ikan predator yang buas ditemukan di dekat lokasi terowongan kuno di Trucuk, Klaten, Jawa Tengah. Ikan yang sempat ditawar seharga Rp17 juta itu ternyata jenis ikan toman yang konon lebih buas dari piranha.

Menurut penelusuran Solopos.com dari berbagai sumber, Minggu (5/9/2021), toman adalah nama sejenis ikan buas dari suku ikan gabus. Ikan ini memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan ikan gabus.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ikan toman memiliki ciri kepala besar dan mulut besar, serta memiliki gigi runcing tajam. Tubuhnya bulat panjang seperti torpedo serta ekor membulat. Ikan toman ini dapat tumbuh besar mencapai panjang lebih dari satu meter.

Ikan toman ini tergolong sebagai ikan buas, yakni predator yang memangsa aneka jenis ikan lainnya. Tak hanya itu, ikan ini juga bisa memangsa hewan lain seperti serangga dan kodok yang berada di lingkungannya. Ikan toman biasanya tersebar di Pulau Sumatra dan Kalimantan.

Baca juga: Kuliner Lezat Tersembunyi di Sukoharjo Ternyata Nasi Goreng Pak Basiyo, Rasanya Josss!

Ikan ini tergolong sebagai karnivora sehingga makanannya berupa ikan-ikan kecil, udang, serangga, katak, maupun cacing.

Menurut beberapa sumber, ikan toman merupakan ikan asli Indonesia yang jauh lebih ganas dan berbahaya daripada Piranha. Dalam bahasa Inggris ikan ini dikenal dengan nama Giant Snakehead atau Red Snakehead.

Meski termasuk jenis predator, ikan toman ternyata bisa dimakan. Ikan ini biasanya diolah menjadi ikan kering yang diasinkan dan cukup mahal harganya. Selain itu ikan ini juga biasa diolah menjadi ikan bakar, sop ikan, gulai, hingga abon karena rasa dagingnya yang lebih hambar.

Harga ikan toman di pasaran berkisar antara Rp200.000 hingga Rp1 juta per ekor bergantung ukuran dan jenisnya.

Baca juga: Mengenal Toman, Ikan Buas Asli Indonesia yang Ditemukan di Trucuk Klaten & Ditawar Rp17 Juta

Penemuan Ikan Toman

Ikan buas itu ditemukan sepekan sebelum warga menemukan terowongan kuno di Desa Sabrang Lor, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten. Seorang warga sekitar, Fajar Ari Widodo, mengatakan ikan buas itu kini telah dibawa oleh orang yang mnemukannya. Ari menyebut ikan tersebut sempat ditawar mahal oleh pembeli.

“Ikannya besar, ditemukan sore hari, katanya ditawar ada yang mau beli Rp17 juta tapi tidak dijual,” tutur Ari seperti dilansir Detik.com, Minggu (5/9/2021).

Baca juga: Kisah Bupati Sragen Turun Tangan Jadi Vaksinator Vaksinasi Covid-19 di Desa Slendro

Warga lainnya, Partomo, mengatakan ikan toman yang ditemukan itu memiliki bobot sekitar 7 kilogram. “Ikan oman. Yang nemu orang cari ikan dengan alat setrum sekitar sepekan yang lalu. Bobotnya sekitar 7 kilogram, itu ikan buas pemakan daging. Saya yakin tidak hanya satu itu di sini,” tutur Partomo.

Temuan ikan buas di kolam itu juga dibenarkan Kades Sabrang Lor, Budi Andriyanto. “Iya [sejenis piranha] tapi varian dari Kalimantan. Dari mana asalnya kita juga tidak tahu,” kata Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya