SOLOPOS.COM - Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). (Bisnis-Fanny Kusumawardhani)

Solopos.com, JAKARTA–Perdagangan saham sesi I, Rabu (15/6/2022), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah akibat investor yang bertaruh menjelang keputusan rapat Federal Reserve soal kenaikan suku bunga.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB IHSG parkir pada posisi 6.976,96 atau turun 1,03%.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sepanjang sesi pertama IHSG bergerak pada rentang 6.966,02- 7.0486,38.

Tercatat, 131 saham menguat, 398 saham melemah dan 141 saham bergerak stagnan.

Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign sell Rp434,8 miliar.

Baca Juga: Isu Reshuffle Kabinet Membuat IHSG Melemah

Investor asing tercatat menjual saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp122,2 miliar, atau yang terbanyak sejauh ini.

Menyusul di belakangnya adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) senilai Rp101 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp48,1 miliar.

Duo saham emiten batu bara milik Boy Thohir masuk ke tops losers. Saham PT Adaro Mineral Indonesia Tbk. (ADMR) anjlok 6,80%, sedangkan indukanya PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) ambles 6,75%.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang memperkirakan IHSG bakal kembali ke zona merah seiring sejumlah sentimen negatif yang menaungi perdagangan.

Dia menyebutkan indeks Dow Jones di AS turun tajam selama 4 hari berturut-turut sebesar 8,27% dan dalam perdagangan Selasa (14/6/2022) kembali terkoreksi sebesar 151,91 poin atau 0,5%.

Baca Juga: Sesi I IHSG Naik, Saham GOTO dan BBRI Melejit

Dengan demikian, selama 5 hari Indeks DJIA turun tajam sebesar 8,77% mengantisipasi naiknya Fed Fund Rate (FFR) sebesar 75 bps yang akan diumumkan pada 15 Juni 2022 sebagai respons naiknya inflasi tertinggi selama 41 tahun terakhir.

“Tingginya inflasi AS dan akan agresifnya The Fed menaikkan FFR bukan hanya berdampak atas tajamnya kejatuhan Indeks DJIA tetapi juga berdampak atas naiknya yield obligasi AS segala tenor khususnya tenor 10 tahun yang saat ini sudah mendekati level 3,5%,” paparnya, Rabu (15/6/2022).

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul IHSG Sesi I Longsor! Duo Saham Boy Thohir ADMR & ADRO Terpuruk

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya