SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (16/9/2022) ini diperkirakan dapat melanjutkan tren penguatan menuju all time high selama tidak berada di bawah level 7.200.

Head of Research NH Korindo Liza Camelia Suryanata mengatakan, IHSG sempat mencetak rekor all time high yang baru di level 7.377. Akan tetapi, penutupannya tidak mampu dipertahankan di atas 7.355.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ini membuat label resistance kuat pada 7.355 masih belum dicopot, dan dengan munculnya candle Shooting Star yang terjadi di area resistance. Kembali kami harus keluarkan peringatan untuk para investor/trader akan masih adanya ancaman pullback sejenak, setidaknya ke support pertama yaitu MA10 pada kisaran 7.260-7.250, atau ke MA20 di sekitar 7.210,” kata Liza, Jumat (16/9/2022).

Dia melanjutkan, konsolidasi sehat ini bisa digunakan sebagai kesempatan untuk buy on weakness. Namun, lanjutnya, apabila IHSG turun support ke bawah 7.200, hal tersebut akan berpotensi merusak tren naik jangka pendek IHSG.

Dengan demikian, IHSG harus mencari bantalan yang lebih solid di sekitar 7.050-7.000. Sementara itu, menurutnya secara makro dan sentimen regional, pasar secara umum masih memasang mata dan telinga akan hasil FOMC meeting pekan depan yang rencananya diadakan pada 20-21 September, mengenai rencana kenaikan FFR yang disurvey 75bps.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Melaju Positif, Cek Saham-Saham Ini

Namun, kenaikan FFR ini dapat mencapai 100bps karena angka CPI AS pada Agustus masih belum juga menjinak. Menurut Liza, keputusan The Fed ini ditengarai juga akan mempengaruhi keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang diadakan sehari sesudahnya, yaitu 22 September.

“Rasanya tak terelakkan lagi bahwa 7DRRR juga harus mengalami penyesuaian lebih lanjut, karena inflasi inti kita terakhir sudah masuk area 3 persen, dan mempersiapkan diri menyambut kenaikan inflasi September ini karena kenaikan harga BBM subsidi,” ucapnya.

Adapun, lanjutnya, jika IHSG mampu break out dari level 7.355, IHSG memiliki potensi menuju 7.600-7.700 hingga akhir tahun. “Karakteristik market kita yang commodity-driven, dipercaya masih menyimpan sejumlah kartu as untuk menguatkan data-data makro Indonesia. Terbukti, nilai tukar rupiah kita masih di sekitar Rp14.861/US$,” ucapnya.

IHSG menutup perdagangan kemarin Kamis (15/9/2022), dengan ditutup menguat 0,4 persen ke level 7.305. Selain itu, IHSG sempat berada di 7.377 sebagai level tertingginya sepanjang masa.

Baca Juga: IHSG Hari Ini Cenderung Sideways, Cermati Saham-Saham Berikut

“Kami memperkirakan pada best case scenario posisi IHSG saat ini sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [i] sehingga IHSG masih berpeluang untuk menguat kembali untuk menguji area 7.429,” tulis tim riset MNC Sekuritas pada Jumat (16/9/2022).

Menurut mereka meskipun ada potensi IHSG akan terkoreksi terlebih dahulu menuju ke 7.211-7,.247. Waspadai, apabila IHSG menembus 7.166, maka wave (c) dari wave [x] pada label merah sudah selesai dan IHSG rawan mengarah ke 6.968.

Adapun level support IHSG berada di rentang 7.219 sampai dengan 7.166. Sebaliknya level resistance antara 7.355 hingga 7.429.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya