SOLOPOS.COM - Ribuan warga antusias ikuti Salat Id di Masjid Agung Madaniyah Karanganyar, Senin (2/5/2022). (Indah Septiyaning Wardani/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pelaksanaan Salat Iduladha 1443 Hijriyah atau 2022 Masehi di Kabupaten Karanganyar akan digelar di alun-alun dan di Masjid Agung Madaniyah. Namun hari pelaksanaannya berbeda.

Warga Muhammadiyah akan mengadakan Salat Iduladha di Alun-alun Karanganyar pada Sabtu (9/7/2022). Salat Id dimulai pukul 06.00 WIB. Rencananya, salat akan diimami Ustaz Roza Basri SS dan khotbah akan disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Karanganyar, Muh. Samsuri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sehari berikutnya, yakni Minggu (10/7/2022), Salat Iduladha digelr di Masjid Agung Madaniyah. Salat Id juga dimulai pukul 06.00 WIB. Rencananya, salat diimami Syech Ahmad Syihab dari Yaman dan berlaku sebagai khotib Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said, Sukoharjo, Ismail Yahya.

Pegawai Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Karanganyar, Nurhadi, meminta masyarakat tetap saling menghormati dengan adanya dua versi Iduladha tersebut.

Baca Juga: Jelang Iduladha, Harga Besi Rongsokan untuk Bikin Pisau Ikut Naik

“Sesuai informasi dari pemerintah bahwa Salat Iduladha akan diselenggarakan pada hari Minggu. Tetapi ketika ada masyarakat yang akan mengadakan pada hari Sabtu juga harus dihormati untuk menjaga toleransi,” ujarnya.

Seperti diketahui, pemerintah menetapkan Iduladha 1443 Hijriah akan jatuh pada 10 Juli mendatang. Hal itu berbeda dengan Muhammadiyah yang lebih dulu menetapkan Iduladha 2022 jatuh pada 9 Juli.

Ketetapan itu disampaikan Kementerian Agama (Kemenag) melalui sidang isbat, Rabu (29/6/2022) malam. Sidang isbat Kemenag menetapkan 1 Zulhijah 1443 H jatuh pada 1 Juli 2022. Dengan demikian, Iduladha 2022 akan jatuh pada 10 Juli 2022.

Anggota tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama Thomas Djamaluddin menyatakan sidang isbat Kemenag selalu menggunakan dua metode. Yakni metode hisab dengan cara perhitungan dan rukyat atau melihat langsung keberadaan hilal.

Baca Juga: Sapi Kurban Jokowi di Jogja Berbobot 1 Ton Lebih, Ini Penampakannya

Meskipun demikian, berdasarkan kriteria MABIMS/RJ2017, Thomas Djamaluddin, menyebutkan posisi bulan di Indonesia pada hari ini, masih kurang hingga 3 derajat dengan elongasi kurang dari 5 derajat.

“Artinya bulan terlalu tipis untuk bisa mengalahkan cahaya syafaq yang masih cukup kuat, sehingga secara hisab, hilal tidak mungkin bisa dirukyat (proses mengamati bulan secara langsung dengan menggunakan teropong) pada malam ini,” jelas Thomas dikutip Solopos.com dari YouTube Kemenag RI, Rabu (29/6/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya