SOLOPOS.COM - Ilustrasi peternak kerbau di Kudus. (Foto: (JIBI/Solopos/Antara/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Iduladha 2017 dijadikan momentum oleh peternak kerbau di Kudus untuk menaikkan harga hewan ternak mereka.

Semarangpos.com, KUDUS —  Harga jual kerbau di tingkat peternak Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng), mengalami kenaikan secara bervariasi, menyusul tingginya peminat hewan ternak tersebut untuk dijadikan hewan kurban saat Iduladha 2017 mendatang. Secara tradisional, warga asli Kudus sesuai sejarahnya menghindari menyembelih sapi dengan alasan toleransi beragama.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Soleh, salah seorang peternak kerbau asal Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Sabtu (19/8/2017), mengaku, seekor kerbaunya baru saja laku dengan harga Rp20,4 juta. Menurut dia, harga jual itu tergolong mahal, karena pada hari-har biasa yang bukan menjelang Hari Iduladha hanya berkisar Rp17 juta.

Ia mengakui, sengaja menjual kerbau hasil peternakannya pada momentum Hari Iduladha karena harga jualnya di Kudus memang cukup tinggi. “Saat ini masih ada satu ekor kerbau yang belum laku,” ujarnya.

Kerbau itu bakal ia tawarkan kepada calon pembeli Rp20 juta. Jika dijual pada hari biasa, harganya hanya berkisar Rp16 jutaan. Meskipun harga kerbau hasil peternakan di Kudus saat ini melonjak, tidak semua peternak memanfaatkannya untuk menjual kerbaunya.

Insan peternak kerbau lain di Kudus mengakui belum berniat menjual kerbaunya. Padahal, kerbau yang dimilikinya saat ini 11 ekor kerbau. Lima di antaranya merupakan pejantan, satu anakan, dan selebihnya merupakan indukan. Harga satu ekor kerbau miliknya, kata dia, memang bisa laku hingga Rp22 juta per ekornya, dibanding sebelumnya hanya laku dengan harga berkisar Rp15 juta hingga Rp17 jutaan per ekor.

Kondisi berbeda justru terjadi pada hewan ternak sapi karena hingga saat ini harga jualnya masih cenderung stabil. Yogabirowo, salah seorang pedagang sapi asal Kecamatan Jati mengakui, transaksi sapi di pasar hewan justru sedang lesu, karena saat ini banyak pemain baru yang ikut menjual sapi pada momen Iduladha.

Akibatnya, kata dia, harga jual sapi di pasar hewan belum ada kenaikan, karena untuk sapi jawa dijual dengan harga berkisar Rp16 juta hingga Rp18 juta per ekornya. Sementara itu, sapi pegon, kata dia, harga jualnya bisa mencapai Rp24 juta yang disesuaikan dengan berat dan usianya.

Transaksi penjualan di pasar hewan, kata dia, hanya berkisar dua hingga tiga ekor saja, sehingga untungnya tidak banyak karena biaya transportasinya juga tinggi. Untuk saat ini, dia mengaku, hanya mengandalkan transaksi di rumah, karena pembeli banyak yang berdatangan ke rumah untuk dijadikan hewan kurban.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya