SOLOPOS.COM - Abdi dalem membawa gunungan Garebeg besar Iduladha menuju Masjid Gede Kauman, Jogja, Sabtu (2/9/2017). Lima buah gunungan yakni gunungan lanang, Gunungan Wadon, Gunungan Gepak, Gunungan Darat serta Gunnungan Pawuhan dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang berisi hasil bumi itu merupakan simbol sedekah raja kepada rakyatnya sekaligus wujud rasa syukur raja kepada Allah SWT. (Gigih M. Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Iduladha 2017, tradisi grebeg digelar Sabtu (2/9/2017).

Harianjogja.com, JOGJA — Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat kembali menggelar Grebek Besar, Sabtu (2/9/2017). Tradisi tahunan untuk memperingati Hari Raya Iduladha itu dipimpin langsung oleh Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBHP) Yudhaningrat selaku Manggalayudha alias panglima perang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Adik tiri Sri Sultan Hamengku Buwono X yang biasa disapa Gusti Yudho itu hampir tidak pernah absen memimpin Grebek Kraton, meski terjadi perbedaan pendapat antara Sultan dan para rayi dalem, termasuk Yudhaningrat.

“Sudah menjadi kewajiban saya memimpin [tradisi Grebek] sejak saya ditugasan sebagai manggalayuda prajurit pada zaman HB IX,” kata Yudhaningrat disela-sela Grebek Besar, Sabtu (2/9/2017).

Selain sebagai manggala yuda, Yudhaningrat juga saat ini memimpin semua kesenian di Kraton. Tugasnya tersebut akan ia laksanakan dengan baik selama Sultan yang bertahta menghendakinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya