SOLOPOS.COM - Ratusan warga berebut gunungan di halaman Masjid Agung Keraton Solo dalam Grebeg Besar Iduladha, Sabtu (2/9/2017). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Iduladha 2017, ratusan warga berebut gunungan dalam Grebeg Besar di Masjid Keraton Solo.

Solopos.com, SOLO — Arif Munandar, warga Desa Madegondo, Grogol, Sukoharjo, terbangun dari tidurnya di dalam Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat setelah mendengar suara korps musik dari pasukan Keraton Solo di luar masjid, Sabtu (2/9/2017), pukul 11.15 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia bergegas menuju halaman Masjid Agung untuk melihat dan bersiap ikut memperebutkan dua gunungan yang dibawa para abdi dalem Keraton. Tak lama kemudian abdi dalem Keraton Solo yang membawa dua gunungan jaler (laki-laki) dan estri (perempuan) tiba di Masjid Agung.

Iring-iringan dua gunungan dikawal seratusan pasukan berseragam adat yang terdiri atas Korps Musik, Bergada Baki, Wiratamtama, Jayengastro, Sorogeni, Doropati, Jayasura, serta Panyutra. Sebagian rombongan abdi dalem berseragam adat Jawa yang membawa makanan siap saji dari Keraton Solo masuk ke dalam Masjid Agung.

Abdi dalam masuk ke masjid untuk bertemu Ketua Takmir Masjid Agung dan mendoakan dua gunungan jaler dan estri sebelum diperebutkan warga. Sementara itu, di luar Masjid Agung ratusan warga dari berbagai daerah mulai mengerubungi dua gunungan untuk berebut makanan di gunungan jaler dan estri.

Tepat pukul 11.30 WIB para ulama dari Keraton Solo selesai mendokan dua gunungan tersebut. Warga yang sejak pagi menunggu puncak acara grebeg besar Iduladha Keraton Solo langsung berdesak-desakan berebut makanan di dua gunungan itu.

“Saya datang ke Masjid Agung pukul 08.00 WIB untuk mengikuti acara grebeg besar Keraton Solo. Molornya acara sampai tertidur di dalam masjid dan terbangun setelah mendengar suara musik dari abdi dalem Keraton Solo,” ujar Arif kepada Solopos.com di Masjid Agung, Sabtu.

Ia mengaku tidak pernah absen setiap acara grebeg besar Keraton Solo. Tahun ini ia mendapatkan kacang panjang, wortel, dan cabai untuk dimasak di rumah. Harapannya dengan mengikuti kegiatan ini mendapatkan berkah.

Ketua Takmir Masjid Agung, Muhamad Muhtarom, mewakili PB XIII, mengatakan rute kirab Grebeg Besar dari Kamandungan-Siti Hinggil-Pagelaran Sasana Sumewa-Alun-alun utara-Masjid Agung. Grebeg Besar tahun ini mendoakan Keraton Solo agar diberikan keselamatan serta sebagai wujud syukur kepada Tuhan.

“Grebeg Besar merupakan puncak acara peringatan Iduladha di Keraton Solo. Kami ingin berbagi kebersamaan dengan ulama, rakyat, dan abdi dalem dalam menikmati rezeki dari Tuhan,” kata dia.

Ia menambahkan Grebeg Besar Keraton Solo tahun ini dilaksanakan pada 2 September atau 11 Dzulhijjah. Hal tersebut sesuai penanggalan Jawa di Keraton Solo.

Di sisi lain, pengurus Masjid Agung membungkusi daging hewan kurban untuk dibagikan kepada warga kurang mampu di Kauman, Pasar Kliwon, Sabtu (2/9/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya