Solopos.com, SOLO — Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Minggu (5/10/2014), melakukan jamasan meriam pusaka Nyai Setomi yang ditempatkan di Siti Hinggil Keraton Solo. Jamasan tersebut digelar untuk menyambut Hari Raya Iduladha.
Pengageng Kusuma Wandana Kasunanan Surakarta Hadiningrat Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger menjelaskan jamasan berasal dari bahasa Jawa, yakni kata “jamas“. Menurutnya, kata “jamas” berarti keramas atau membersihkan, sehingga bisa dimaknai pada acara jamasan itu Kasunanan Surakarta Hadiningrat membersihkan pusaka keraton.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
“Kegiatan ini untuk menyambut Gerebek Besar. Dalam setahun, ada dua kali gerebek besar di Kasunanan Surakarta, yakni pas peringatan Maulid Nabi Muhammad dan Hari Raya Iduladha,” kata dia saat dijumpai Solopos.com, seusai acara.
KGPH Puger menambahkan acara tersebut juga bertujuan sebagai pelesatarian budaya. Menurutnya jamasan yang merupakan salah satu wujud syiar Islam di Keraton Solo itu diikuti 40 orang abdi dalem partisipasipan.