SOLOPOS.COM - Sejumlah abdi dalem Kasunanan Surakarta Hadiningrat membersihkan tempat penyimpanan meriam pusaka Nyai Setomi seusai dilakukan jamasan di Sitihinggil Keraton Solo, Sabtu (4/10/2014). Jamasan meriam pusaka tersebut untuk menyambut Iduladha 1435 H, Minggu (5/10/2014). (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Minggu (5/10/2014), melakukan jamasan meriam pusaka Nyai Setomi yang ditempatkan di Siti Hinggil Keraton Solo. Jamasan tersebut digelar untuk menyambut Hari Raya Iduladha.

Pengageng Kusuma Wandana Kasunanan Surakarta Hadiningrat Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger menjelaskan jamasan berasal dari bahasa Jawa, yakni kata “jamas“. Menurutnya, kata “jamas” berarti keramas atau membersihkan, sehingga bisa dimaknai pada acara jamasan itu Kasunanan Surakarta Hadiningrat membersihkan pusaka keraton.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kegiatan ini untuk menyambut Gerebek Besar. Dalam setahun, ada dua kali gerebek besar di Kasunanan Surakarta, yakni pas peringatan Maulid Nabi Muhammad dan Hari Raya Iduladha,” kata dia saat dijumpai Solopos.com, seusai acara.

Ekspedisi Mudik 2024

KGPH Puger menambahkan acara tersebut juga bertujuan sebagai pelesatarian budaya. Menurutnya jamasan yang merupakan salah satu wujud syiar Islam di Keraton Solo itu diikuti 40 orang abdi dalem partisipasipan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya