SOLOPOS.COM - Ilustrasi upaya mengantisipasi persebaran Covid-19 varian Omicron. (Freepik.com)

Solopos.com, SUKOHARJO —Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo memantau perkembangan kasus harian Covid-19 terutama varian Omicron. Perkembangan kasus Covid-19 menjadi pijakan dalam menentukan kebijakan melanjutkan atau menghentikan sementara penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di sekolah.

Ketua IDI Sukoharjo, Arif Budi Satria, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (27/1/2022), menyebut rekomendasi Satgas IDI Pusat yang meminta penghentian sementara PTM 100 persen di sekolah diberlakukan untuk daerah zona merah atau risiko tinggi. Sedangkan tingkat penularan Covid-19 di Sukoharjo berstatus risiko rendah atau zona kuning dan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Untuk Sukoharjo, kami mengikuti kebijakan Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo termasuk pelaksanaan PTM 100 persen di sekolah. Namun, kami juga ikut memantau dan memonitor perkembangan kasus harian Covid-19. Apakah terjadi ledakan kasus Covid-19 atau tidak,” kata dia, Kamis.

Baca juga: 5 Sampel Swab Satu Keluarga di Sukoharjo Dicek WGS

Arif menyebut akselerasi percepatan vaksinasi dan penguatan testing, tracing dan treatment (3T) merupakan upaya pengendalian pandemi Covid-19. Saat ini, masyarakat mulai menerima vaksin dosis ketiga atau booster di fasilitas kesehatan (faskes) seperti puskesmas dan rumah sakit.

Kapasitas Perilaku Masyarakat

Hal ini harus didukung kedisplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah. “Untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 butuh dukungan seluruh pihak. Penguatan kapasitas perilaku masyarakat sangat dibutuhkan guna mencegah transmisi penularan varian Omicron di daerah,” kata dia.

Dokter spesialis bedah yang berpraktik di sejumlah rumah sakit di Soloraya itu menyampaikan pemerintah harus menggenjot capaian vaksinasi dengan target sasaran beragam kelompok masyarakat. Pemerintah dibantu TNI-Polri didorong untuk mengoptimalkan sentra-sentra vaksinasi yang tersebar di sejumlah lokasi.

Baca juga: Bus Trans Jateng akan Beroperasi di Sukoharjo Loh, Rute Masih Dibahas

Kepala Bidang (Kabid) SMP Disdikbud Sukoharjo, Warsini, menyatakan hanya jenjang SMP dan sederajat yang melaksanakan PTM 100 persen di sekolah sejak 17 Januari 2022. Disdikbud Sukoharjo meminta masing-masing kepala sekolah melaporkan hasil PTM dan pengawasan protokol kesehatan setiap hari.

Penerapan protokol kesehatan secara ketat tak hanya dilaksanakan siswa melainkan tenaga pengajar dan karyawan sekolah. Infrastruktur protokol kesehatan wajib disiapkan di setiap ruang kelas dan ruang guru.

“Untuk sementara, tidak ada laporan tenaga pengajar dan siswa yang terpapar Covid-19. Jika ada yang terinfeksi virus, kami langsung berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo untuk mengambil langkah selanjutnya,” kata dia.

Baca juga: Diterjang Lisus, Lima Pohon di Desa Plesan Sukoharjo Tumbang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya