SOLOPOS.COM - Kasus Covid-19 di RI melonjak tajam. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, JAKARTA-- Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M. Faqih mengungkap karakteristik varian Delta terbukti menular lebih cepat, bisa hingga 10 kali lipat dari strain asli.

Usia anak yang sebelumnya lebih 'kebal' Covid-19, kasusnya kini malah meningkat dengan mengeluhkan gejala berat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Karakteristik virusnya luar biasa, mutasinya cepat dan sekali mutasi ini akan menimbulkan strain baru yang lebih cepat menularkan, bahkan mungkin yang Delta ini 10 kali lebih cepat penularannya," jelas Daeng.

Baca Juga: Klaim Covid-19 ke Rumah Sakit 2021 Capai Rp23,94 T

OTG Meningkat

Tak hanya itu, kasus OTG (orang tanpa gejala) Corona juga terus meningkat. Namun, sulit diidentifikasi berapa banyak kasus Covid-19 tanpa gejala dan tersebar di mana saja. "Ini yang dari sisi virusnya penularan akan berpotensi lonjakan-lonjakan," bebernya.

Dia juga menjelaskan, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi kini melampaui beberapa puncak Covid-19 di Indonesia sejak pandemi.

Terlebih di tengah menyebarnya varian Delta yang menular lebih cepat. Misalnya, puncak Corona yang terjadi di Januari lalu.

Baca Juga: Catat! Ada Surat Gubernur Soal Larangan ASN Tak Ke Luar Daerah

Menurut Daeng, kala itu membutuhkan waktu tiga hingga empat bulan untuk menembus puncak Covid-19 Indonesia dengan penambahan 14.000 hingga 15.000 kasus.

"Kalau kita lihat ini penularan dua hari sudah tembus 20.000, meskipun kemarin sempat turun sedikit. Artinya, ini kejadian lonjakan kali ini sangat tinggi mengalahkan lonjakan sebelumnya, kita sudah pernah mengalami empat lonjakan," bebernya dalam webinar Solidaritas Melawan Pandemi, Sabtu (26/6/2021) seperti dilansir detikcom.

Baca Juga: Bikin Geger Jagat Maya, Benarkah Covid-19 Indonesia A1 High Risk?

"Terakhir itu di awal tahun lonjakan-nya cukup tinggi, sempat tembus 14.000-15.000, itu berjalan kira-kira membutuhkan waktu 3-4 bulan, sementara lonjakan tembus 20.000 itu ini hanya kira-kira 2 minggu, sangat hati-hati," wanti-wanti Daeng.

Daeng menekankan, perlu ada pembatasan mobilitas yang ketat, apapun namanya, sesuai dengan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Jika penanganan Covid-19 di sisi hulu seperti penerapan protokol kesehatan, pembatasan mobilitas tak berjalan baik, akan sulit wabah Covid-19 segera terkendali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya