SOLOPOS.COM - Kapolres Wonogiri, AKBP Christian Tobing, memimpin proses evakuasi mayat hanya tinggal kerangka yang ditemukan di Lingkungan Giriharjo RT 001/RW 001, Kelurahan Giriharjo, Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (16/5/2020). (istimewa/Humas Polres Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI – Aparat Polres Wonogiri menduga mayat tinggal kerangka yang ditemukan di dasar jurang di Kelurahan Giriharjo, Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri, 16 Mei 2020 lalu, merupakan korban tindak kejahatan.

Polisi sendiri sudah berhasil mengungkap identitas mayat tinggal kerangka tersebut. Mayat tersebut diketahui merupakan warga Girimanto, Wonogiri, bernama Katiyani. Identitas mayat terungkap berdasar hasil tes DNA.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Polisi lantas meningkatkan penyelidikan menjadi penyidikan, tetapi belum menetapkan tersangka. Penyidik menduga Katiyani meninggal dunia akibat tindak kejahatan. Menurut polisi kemungkinan kecil Katiyani meninggal dunia secara wajar, karena mayatnya berada di dasar jurang yang jauh dari jalan.

Ide Brilian Mahasiswa Geologi ITNY Jogja Raih Hibah Kemendikbud

Ekspedisi Mudik 2024

Alhasil, mayat tersebut tinggal rangka karena lama tak ditemukan. Warga menemukannya saat mencari kayu. Dugaan diperkuat dengan hasil autopsi yang menerangkan ada bekas diduga akibat tindakan kekerasan di tulang Katiyani.

Namun, penyidik belum dapat menyimpulkan tindak kejahatan apa yang membuat Katiyani meninggal dunia, sehingga belum dapat dipastikan dia dibunuh atau korban kejahatan lain.

“Pengusutan dinaikkan menjadi penyidikan untuk membuat perkara ini terang guna menemukan tersangka. Kalau dikatakan korban meninggal dunia akibat dibunuh, belum bisa dipastikan seperti itu. Karena kami belum mendapat fakta siapa yang membunuh, bagaimana cara dia dibunuh, dan fakta yang relevan lainnya,” kata Kasatreskrim Polres Wonogiri, Iptu Ghala Rimba Doa Sirrang, mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Christian Tobing, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (26/7/2020).

Orang Kontak Langsung

Dia menginformasikan ada beberapa orang yang diduga pernah berkontak langsung dengan Katiyani sebelum meninggal dunia. Mereka sudah dimintai keterangan. Namun, penyidik belum menemukan petunjuk lebih yang mengaitkan mereka dengan kematian korban. Pasalnya, mereka memiliki alibi tersendiri.

Sementara itu, Kapolres meyakini kasus tersebut akan terungkap hingga tuntas. Pengungkapan identitas mayat menjadi modal penting penyidik untuk menemukan fakta demi fakta lainnya.

Asale Desa Kunti Boyolali, Erat dengan Sosok Dewi Kunti Ibu Pandawa

Seperti diketahui, mayat tinggal kerangka ditemukan bersama sweater merah berkudung, celana panjang jins, sepasang sarung tangan ungu, sisir merah muda, anting, dan cincin di Puhpelem Wonogiri. Mayat itu tergeletak di dasar jurang sedalam lebih kurang 20 meter dari bibir jurang.

Jarak bibir jurang dengan lokasi yang biasa diakses warga, yakni permakaman lebih kurang 100 meter. Jarak lokasi temuan dengan jalan yang biasa dilewati kendaraan lebih kurang 200 meter.

Kendaraan (mobil pribadi dan sepeda motor) bisa masuk ke arah lokasi temuan, tetapi hanya sampai permakaman. Penemuan itu memunculkan dugaan publik bahwa mayat merupakan korban pembunuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya