SOLOPOS.COM - Anak-anak SLB Dharma Wanita Jiwan, Kabupaten Madiun, mengikuti pelatihan pembuatan tas anyaman plastik, Senin (27/12/2021). (Madiunpos.com/Abdul Jalil)

Solopos.com, MADIUN — Anisa Tri Hapsari, siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) Dharma Wanita Jiwan, Kabupaten Madiun, bersemangat mengikuti pelatihan membuat tas anyaman dari plastik di sekolahnya, Senin (27/12/2021).

Anak perempuan berusia 14 tahun itu terlihat antusias memperhatikan instruktur saat memberikan contoh menganyam tas. Rampung memperhatikan contoh tadi, remaja perempuan itu mencoba membuat tas anyaman dari plastik sendiri.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Anisa ini salah satu penyandang disabilitas tunagrahita di SLB Dharma Wanita. Ia mengaku kesulitan menganyam. Meski demikian, ia tidak menyerah dan terus mencoba hingga bisa.

Baca Juga : Libur Natal 2021, Kunjungan ke Malioboro Tembus 7.500 Orang

“Tadi bisa [menganyam] sedikit. Saya tertarik,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com, jaringan Solopos.com, Senin.

Selain Anisa, belasan pelajar SLB Dharma Wanita juga mengikuti pelatihan membuat tas anyaman dari plastik. Mereka dilatih ibu-ibu dari kelompok Krisajo (Kriya Sarinah Sambirejo), Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwan.

Pelatihan diselenggarakan di salah satu ruangan sekolah. Belasan siswa SLB itu terlihat serius mengikuti pelatihan. Instruktur dari Krisajo juga memberikan pelatihan secara bertahap.

Baca Juga : Ponggok Walker, Satu-Satunya Wahana Sea Walker Air Tawar di Dunia

Ketua Krisajo, Siti Maunah, mengatakan ada lima instruktur yang khusus datang ke SLB Dharma Wanita untuk melatih siswa penyandang disabilitas tersebut. “Ini kami latih untuk membuat tas keranjang. Ini dasar. Kalau bikin tas ini bisa, nanti [bisa] bikin berbagai model lain,” jelas dia.

Maunah menuturkan tantangan melatih anak-anak berkebutuhan khusus, yakni harus lebih sabar. Ia dan teman-temannya juga melibatkan ahli saat melatih penyandang disabilitas tunarungu.

“Kalau anak yang tunarungu itu kan perlu bahasa isyarat. Sedangkan kami tidak begitu paham. Untungnya ada pendamping jadi lebih mudah menyampaikannya,” tutur dia.

Baca Juga : Rekomendasi Jajanan yang Bisa Dijadikan Oleh-Oleh Khas Solo

Maunah berharap pelatihan tersebut bisa menjadi bekal bagi siswa SLB Dharma Wanita Jiwan. Sehingga, setelah lulus sekolah bisa membuat tas anyaman plastik.

Kepala SLB Dharma Wanita Jiwan, Guntur Kadarusman, menyampaikan pelatihan itu untuk membekali anak-anak supaya memiliki keterampilan. Harapannya, anak-anak penyandang disabilitas bisa berdaya setelah lulus.

“Anak-anak yang ikut pelatihan ini ya yang sudah besar, seperti kelas V dan VI. Selain itu ada juga yang SMP dan SMA. Kami lihat secara fisik mampu. Yang diikutkan ini anak tunagrahita dan tunarungu,” tutur dia.

Baca Juga : Selesai Dibangun, Begini Wujud Waduk Pidekso Wonogiri

Ia menyebut anak-anak didiknya mampu mengikuti pelatihan pembuatan anyaman plastik. Selain pelatihan itu, anak-anak SLB Dharma Wanita juga pernah mendapatkan pelatihan membuat tas dari bahan kain dan kulit imitasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya