SOLOPOS.COM - Ilustrasi minyak goreng. (Freepik.com)

Solopos.com, BOYOLALI – Kalangan ibu rumah tangga di Kabupaten Boyolali merasa kian direpotkan dengan pencabutan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan Rp14.000/liter hingga mengakibatkan harga komoditas itu naik menjadi Rp23.000-Rp24.000/liter.

Ibu rumah tangga asal Kecamatan Cepogo, Boyolali, Harini Darmastuti, 35, mengatakan kaget dan sebal saat mengetahui kabar penghapusan HET minyak goreng kemasan yang berlaku mulai Rabu (16/3/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sekarang apa-apa langka, terutama minyak goreng. Pas disubsidi awalnya Rp14.000/liter, sekarang bisa naik hampir dua kali lipat. Tadi di toko retail harganya sudah Rp23.000 lebih/liter. Mau tidak mau harus beli, jadi seperti pemaksanaan. Kemarin-kemarin minyak yang sedang ‘isoman’ [isolasi mandiri] juga sudah muncul lagi,” kata dia, Kamis (17/3/2022), di Boyolali.

Baca juga: Mendag Cabut HET dan DMO, Begini Alasan Pengusaha Minyak Goreng Girang

Rini menjelaskan sebelumnya belum pernah membeli minyak goreng dengan harga sesuai ketentuan HET lalu. “Pasti beli minyak goreng di pasar, terus pas beli di pasar tanya ke penjual kok harganya beda dengan kata pemerintah di televisi, malah dijawab ya sudah beli di televisi. Jadi memang belum pernah dapat, saya beli juga harga normal,” ungkapnya.

Dia yang saat ini merintis usaha pembuatan keripik mengaku sedih dengan kenaikan harga minyak goreng di pasar. Ia merasa harga minyak goreng di Indonesia adalah sebuah ironi. Mengingat, kelapa sawit sebagai bahan baku minyak goreng melimpah di Indonesia.

Sementara itu, emak-emak asal Kecamatan Boyolali, Emma Emilia, 46, mengaku hapus dan tidak dihapusnya HET maka akan sama saja baginya, sama-sama sedih. “Ketika disubsidi minyak justru langka, tapi ketika subsidi dihapus, mudah mendapatkan minyak. Tapi harganya mahal,” kata dia.

Baca juga: HET Minyak Goreng Dicabut, Pedagang di Boyolali: Kasihan Pembeli

Diberitakan, pemerintah mencabut aturan harga eceran tertinggi atau HET untuk minyak goreng kemasan dan curah. Konsekuensinya, harga minyak goreng kemasan domestik bakal dikembalikan kepada harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dunia.

“Supermarket kemungkinan besar hari ini [Rabu] akan mendapatkan harga baru dari semua produsen, distributor harga baru itu kemungkinan dekat-dekat Rp23.000 sampai Rp24.000 per liter yang kemasan ini tidak lagi Rp14.000,” kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arif Prasetyo, Rabu (16/3/2022).

Kebutuhan Sehari-Hari

Pada bagian lain, salah satu pedagang di Pasar Ketaon, Banyudono, Boyolali, Suwarti, 62, mengatakan keputusan pemerintah mencabut subsidi minyak goreng kemasan adalah keputusan adil.

“Kemarin kan pada mencari minyaknya di toko retail, kalau sekarang mahal ya mahal semua. Untuk pembelian biasa, tidak ada penurunan karena masyarakat tetap butuh minyak untuk kebutuhan sehari-hari,” jelas dia.

Pedagang minyak goreng lain di Pasar Ketaon Boyolali, Suprini, 52, mengaku kecewa dengan keputusan pemerintah yang mencabut subsidi minyak goreng kemasan. Meski dirinya jarang mendapatkan subsidi tersebut, namun jika harga minyak goreng naik dia kasihan pada para pembeli.

Baca juga: Omzet Penjualan Permen & Dodol Susu Boyolali Terjun Bebas Kala Pandemi

Suprini berharap harga minyak goreng dapat turun dan stabil agar masyarakat tidak kesulitan. “Harapan ke depan harganya normal, jangan terlalu tinggi. Harganya bisa kembali seperti dulu Rp12.500 hingga Rp14.000 [per liter]. Kalau lebih dari Rp20.000 kasihan,” kata dia.

Sementara itu, pedagang di Pasar Pengging, Banyudono, Boyolali, Istiqomah, 55, menjual minyak goreng dengan harga Rp24.000/liter. “Untuk yang dua liter stok saya habis. Ini juga belum ada pasokan baru tapi saya tahu kalau subsidinya sudah dicabut,” ungkapnya kepada Solopos.com, Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya